Bojonegoro (Antara Jatim)- Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menargetkan pendirian Kantor Unit Kerja Pelayanan Imigrasi di daerahnya di bawah Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya sudah beroperasi pada 2017.
"Target pemkab Kantor Imigrasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya sudah memiliki Kantor Unit Kerja Imigrasi di Bojonegoro pada 2017," kata Asisten I Bidang Pembangunan Sekretaris Daerah Pemkab Bojonegoro Joko Lukito, di Bojonegoro, Kamis.
Pemkab, menurut dia, sudah menentukan lokasi Kantor Unit Kerja Imigrasi di daerahnya di bekas Kantor Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun). Bekas kantor dishutbun itu sudah disurvei Kementerian Hukum dan HAM beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut dia, Bupati Bojonegoro Suyoto sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Dirjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronie F. Sompie, pada 17 Mei.
"Meskipun sudah ada nota kesepahaman ya semuanya tetap harus dipersiapkan," ucapnya.
Menurut dia, lokasi kantor itu masih harus disesuaikan, karena lokasinya untuk unit pelayanan keimigrasian, tidak hanya paspor, tetapi juga yang lainnya.
Dengan demikian, lanjut dia, pemkab juga harus mengalokasikan anggaran untuk pembelian berbagai peralatan, antara lain, untuk dengan kelengkapan kantor. Ia mencontohkan salah satu peralatan printer untuk pembuatan paspor harganya bisa mencapai Rp350 juta.
"Pemkab akan mengalokasikan kebutuhan berbagai peralatan Unit Kerja Kantor Imigrasi melalui APBD Perubahan," kata dia.
Tidak hanya itu, kata dia, juga dibutuhkan tenaga yang dipersiapkan untuk menangani Kantor Unit Kerja Imigrasi di Bojonegoro.
"Tenaga kerja juga harus dipersiapkan, tetapi targetkan tahun ini harus sudah beroperasi," ucapnya menegaskan.
Yang jelas, kata dia, Kantor Unit Kerja Imigrasi di Bojonegoro itu bisa melayani warga Bojonegoro, Tuban, Juga Blora, Jawa Tengah.
"Kantor Imigrasi Bojonegoro tidak hanya melayani paspor, tetapi juga bisa melayani keperluan imigrasi lainnya," tambahnya.
Ia menambahkan dalam pembuatan paspor bagi calon haji tidak akan lagi harus datang ke Surabaya, tetapi bisa dilayani di Bojonegoro. (*)