Kediri (Antaranews Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, membentuk tim siber guna mengawasi penggunaan media sosial menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 .
"Kami lakukan patroli siber dan belum menemukan terkait dengan SARA dan lainnya di media sosial," kata Kepala Polresta Kediri AKBP Anthon Haryadi di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, di wilayah hukum Polresta Kediri, yaitu Kota dan Kabupaten Kediri memang ada dua pemilihan kepala daerah, yaitu Pilkada Kota Kediri serta Pilkada Jatim. Kegiatan itu dilakukan secara serentak pada Juni 2018.
Kapolresta mengakui di media sosial banyak akun-akun yang menjelekkan orang lain. Namun, hal itu tidak bisa ditindak jika tidak ada aduan dari orang yang merasa dijelekkan. Tim siber juga tidak bisa bertindak, sebab tim juga menunggu penetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk pasangan calon yang akan ikut Pilkada.
Walaupun saat ini belum ada penetapan untuk peserta Pilkada Kota Kediri, Kapolresta mengatakan situasi ketentraman masyarakat di wilayah hukumnya cukup kondusif. Ia juga sudah meminta anggotanya untuk terus berjaga melakukan pengamanan.
"Dari analisi intelijen masih kondusif. Tapi, kami sudah mengantisipasinya, termasuk mengadakan simulasi, patroli, termasuk hingga masa tenang," ujarnya.
Dalam Pilkada Kota Kediri, Polresta Kediri mendapatkan anggaran untuk pengamanan hingga Rp2,5 miliar dari APBD Kota Kediri yaitu untuk Pilkada Jatim dan Pilkada Kota Kediri. Dana itu masih ditambah untuk pengamanan Pilkada Jatim di wilayah Kabupaten Kediri tepatnya untuk barat sungai untuk lima kecamatan, sekitar Rp300 juta.
Untuk pengamanan, Polresta Kediri melibatkan lebih dari 900 personel baik dari TNI, Polri, Brimob, maupun dari linmas. Seluruh elemen sengaja dilibatkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban, mengingat di wilayah hukum Polresta Kediri ada agenda bersamaan, yaitu Pilkada Kota Kediri serta Pilkada Jatim.
Polisi juga sudah melakukan pemetaan seluruh lokasi untuk memastikan tingkat kerawanan. Polisi juga selalu siaga dan intensif melakukan pengawasan mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi, terutama menjelang pilkada.
Pilkada Kota Kediri akan diikuti tiga pasangan calon, yaitu petahana Abdullah Abu Bakar - Lilik Muhibbah, pasangan Aizzudin (Gus Aiz) serta Sujono Teguh Widjaya (Jono), serta mantan Wali Kediri Samsul AShar - Teguh Juniadi. (*)