Kediri (Antaranews Jatim) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kota Kediri, Jawa Timur, mengaku terkendala anggaran untuk melakukan pembinaan serta pendampingan pada seluruh UMKM di kota ini, padahal mereka juga sangat membutuhkan.
"UMKM secara totalnya di data kami 5.600 UMKM, yang sudah dibina baru 1.000. Ini salah satunya terkendala anggaran, jadi terbatas," kata Wakil Ketua Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi Kadin Kota Kediri Setyo Hadi di Kediri, Rabu.
Ia mengakui, jumlah UMKM di Kota Kediri juga semakin banyak. Kadin melakukan beragam pembinaan, baik kesempatan pelatihan ataupun ikut pameran. Hal itu untuk menunjang agar usaha mereka juga semakin dikenal dan berkembang dengan lebih baik.
Menurut dia, penyebab terkadang ada kendala untuk program pendampingan bukan hanya anggaran yang terbatas, melainkan dari internal UMKM. Untuk masalah perizinan usaha ada yang kurang dan tidak segera melengkapi, sehingga ketika ada pameran juga susah untuk dijak.
Kadin, kata dia, terus mendorong agar UMKM di Kota Kediri ini menjadi lebih baik. Ada beragam sektor baik makanan, minuman, hingga jasa. Kadin juga terus komunikasi dengan pemerintah kota, agar memberikan kemudahan bagi pemilik UMKM untuk mengurus berbagai masalah perizinan.
Ia mengatakan, saat ini perkembangan sektor jasa seperti teknologi informasi juga semakin maju. Ia sanagt mendukung kebijakan pemerintah kota untuk membuat kampung IT di Kampus Politeknik Kediri. Hingga kini, ada kurang lebih 23 programmer yang tergabung di tempat tersebut.
Menurut dia, untuk sektor jasa tidak bisa dianggap remeh. Kecanggihan teknologi saat ini juga semakin maju, sehingga mau tidak mau sektor jasa juga sangat menarik. Mereka bisa membuat beragam aplikasi yang bisa memberikan pemasukan.
Kadin, kata dia, juga melakukan berbagai program mendorong agar UMKM bersemangat terutama mempunyai kelengkapan izin usaha. Salah satunya, dengan mengadakan kadin award yang telah diselenggarakan akhir 2017. Seluruh UMKM bisa mendaftarkan diri dan disurvei oleh petugas. Haasilnya, animo pemilik UMKM juga sangat tinggi dengan banyak yang ikut acara itu.
Ia juga menambahkan, untuk pembinaan juga akan dilakukan secara bertahap, terutama fokus untuk UMKM yang belum pernah mendapatkan kesempatan. Dengan itu, diharapkan ke depan seluruh UMKM mampu untuk bersaing di pasaran yang lebih kompetitif. (*)