Banyuwangi (Antara Jatim) - Pengelolaan Bandar Udara Banyuwangi memasuki babak baru setelah serah terima pengelolaan dari Kementrian Perhubungan RI kepada PT Angkasa Pura II.
Penyerahan operasional dilakukan lewat penandatanganan serah terima antara Dirjen Perhubungan Udara Kementrian Perhubungan Agus Santoso dengan Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin di Bandara Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat. Serah terima itu juga disaksikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Terima kasih kepada semua jajaran Kemenhub yang bekerja keras mengembangkan bandara Banyuwangi. Begitu juga dengan pemkab yang terus bersinergi dengan Kemenhub. Bandara ini bisa berkembang dan terminalnya semenarik ini tak lepas dari peran penting keduanya," kata Awaluddin.
Pascaserah terima tersebut, Angkasa Pura II akan segera melakukan langkah-langkah strategis. Awaluddin mengatakan akan fokus pada pengembangan infrastruktur, terutama perluasan apron. "Akan kita peeluas hinga 18 ribu m2. Ini untuk menyambut Banyuwangi yang akan menjadi bandara penyangga Ngurah Rai, dimana Bali menjadi tuan rumah Annual Meeting IMF - World Bank Forum Oktober 2018," kata dia.
Selain itu, kata dia, AP II akan berkoordinasi dengan pemkab untuk optimalisasi utilitas sarana dan prasarana bandara. "Kita juga akan segera mengoperasikan tim AP II yang gelah ada di Banyuwangi. Konsolidasi ini sekitar 3 bulanan," ujar Awaluddin.
Sementara itu, Dirjen Agua Santoso mengatakan pemberian hak pengelolaan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen penerbangan, terutama untuk mengantispasi tingkat pertumbuhan penumpang dan kargo. Selain itu juga untuk mengurangi beban APBN, sehingga dana APBN bisa direalokasikan untuk bandara baru di wilayah yang terpencil.
"Ini sesuai dengan nawacita pak Jokowi untuk memperlancar konektivitas antar pulau dan daerah di Indonesia, swhingga cita-cita iti bisa segera terwujud," ucap Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus juga bertitip pesan kepada pihak AP II untuk mempertahankan kinerja keselamatan bandara ini. "Record safety Banyuwangi ini bagus, jadi harus dijaga," kata Agus.
Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, penyerahan pengelolaan bandara tersebut menjadi babak penting pengelolaan bandara Blimbingsari. Bupati Anas pun berterima kasih kepada semua pihak yang terus membantu pengembangan Bandara Banyuwangi.
“Ini adalah kolaborasi positif yang bermanfaat mendorong pertumbuhan daerah. Kami berterima kasih kepada Kemenhub yang sangat luar biasa mendukung pengembangan Banyuwangi sehingga bisa berkembang sepesat ini. Tambahan Sinergi dengan AP II akan mendorong pengembangan bandara sehingga makin maju dan bermanfaat menggerakkan ekonomi lokal.” ujar Anas.
Bandara Banyuwangi sendiri mulai beroperasi 2010. Bandara ini diharapakan Anas bisa membuka konektivitas Banyuwangi dengan daerah lain yang sebelumnya membutuhkan jarak tempuh hingga berjam-jam.
“Infrastruktur untuk membuka konektifitas antar wilayah sangat penting untuk terus didorong. Ke depan prioritas connectivity Jawa Timur selatan untuk membuka pusat pertumbuhan baru perlu segera dibangun seperti beroperasinya bandara di Sumenep Madura, dan Kediri,” ujarnya.(*)