Surabaya (Antara Jatim) - Badan Kerja Sama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Timur mengharapkan batik digunakan untuk keseharian sehingga tak dipakai saat tertentu saja.
"Ke depan, harapannya masyarakat tidak hanya mengenakan batik pada saat Hari Batik Nasional atau acara tertentu, namun juga dalam keseharian," ujar Ketua Umum BKOW Jatim Fatma Saifullah Yusuf di sela pergelaran busana memperingati Hari Batik Nasional bertajuk "Sehelai Wastra Cinta untuk Indonesia" di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, batik merupakan budaya Nusantara yang sangat membanggakan tinggi karena dalam setiap proses pembuatannya selalu menggambarkan ciri khas daerah masing-masing.
"Pembuatannya tidak sembarangan dan selalu mengandung filosofi penuh makna. Satu daerah dengan daerah lain juga tidak sama sehingga sangat membanggakan," ucap Fatma, sapaan akrabnya.
Pada kesempatan tersebut, istri Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf tersebut juga memuji pergelaran busana yang diprakarsai "Batik Chic" karena merupakan salah satu cara efektif untuk mengajak masyarakat semakin mencintai batik.
"Begitu juga sebagai wujud rasa cinta terhadap budaya leluhur Indonesia. Saya sangat mendukung hasil karya Batik Chic karena selembar kain batik dapat didesain begitu apik, modern serta nyaman," ucap ibu empat anak tersebut.
Keberadaannya, kata dia, mampu menjadi wadah bagi para perajin batik di seluruh Indonesia sehingga kesejahteraan masyarakat, khususnya perajin batik diharapkan terus meningkat.
Sementara itu, pendiri Batik Chic Novita Yunus mengatakan pagelaran busana ini merupakan cara unik dan berbeda sebagai wujud kepedulian sekaligus kecintaan terhadap kebudayaan leluhur Indonesia.
"Kami harap pagelaran busana batik ini bisa menumbuhkan rasa cinta khususnya kaum muda terhadap budaya asli Indonesia, yaitu batik," katanya.
Koleksi yang dimilikinya, lanjut dia, juga pernah dibawakan pada acara bertaraf internasional seperti koleksi Bumi Langit di "Amazon India Fashion Week 2017", serta pada acara fashion di Italia. (*)