Ngawi (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi, Jawa Timur, melakukan pengiriman bantuan air bersih guna menanggulangi krisis air yang masih terjadi di sejumlah desa di wilayah kabupaten setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Ngawi Eko Heru Tjahjono, Kamis mengatakan, meski di Ngawi telah turun hujan, namun curahnya belum dapat memulihkan sumber air dan sumur yang kering saat puncak kemarau lalu. Hal itu yang membuat pihaknya masih melakukan distribusi bantuan air bersih.
"Sesuai data, hingga saat ini terdapat 20 desa yang masih kesulitan air bersih. Untuk itu, BPBD masih mengirim bantun air bersih secara berkala ke tempat tersebut," ujar Eko kepada wartawan.
Menurut dia, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih tersebut berkurang seiring mulai memasuki musim hujan. Sebelumnya BPBD setempat memetakan terdapat 45 desa yang rawan air bersih selama musim kemarau berlangsung.
Desa-desa rawan air bersih tersebut terdapat di sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Kedunggalar, Pitu, Ngawi, Kasreman, Padas, Bringin, dan Karangjati.
"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan tiga bulan terakhir, sumber air di kawasan tersebut minim. Sedangkkan sumber air terdekat cukup jauh dari permukiman," katanya.
Pihaknya menegaskan, BPBD akan terus melakukan distribusi air bersih selama hal tersebut dibutuhkan warga. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, pengiriman akan dihentikan jelang akhir tahun seiring pulihnya sumber air bersih.
Ia juga meminta perangkat desa bisa aktif untuk segera mengirimkan surat permintaan bantuan air bagi warganya ke BPBD. Sebab, kebanyakan warga yang kesulitan air bersih tidak tahu prosedur dalam meminta bantuan.
Sementara, Purwati, salah seorang warga Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Ngawi, mengungkapkan, sulit air bersih sudah dirasakan sejak dua bulan terakhir.
"Warga di desa ini mulai kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur di masing-masing rumah telah kering. Untuk mendapatkan air, kami sangat terbantu dengan kiriman dari pemerintah," katanya.
Warga berharap bantuan air bersih tersebut masih terus dilakukan hingga sumber air di desanyaa kembali normal. Dengan bantuan air bersih tersebut, warga tidak perlu mencari air di sungai yang jaraknya jauh untuk keperluan rumah tangga. (*)