Dalam ajang itu Tim Spektronics ITS menurunkan tim Spektronics generasi ke-13 yaitu Spektronics Aero Superior yang dilepas langsung oleh Rektor ITS Prof Joni Hermana di kampus setempat, Rabu untuk berangkat menuju ke Amerika Serikat pada 23 Oktober mendatang.
Ketua Tim Specktronics ITS Putu Adhi Rama Wijaya usai pelepasan dan launching Tim Spektronics mengatakan, mobil Spektronics Aero Superior atau Spektronics AS yang akan diperlombakan adalah jenis mobil yang menggunakan reaksi Hidrogen Peroksida (H2O2) untuk menempuh jarak dengan Ferum (III) klorida (FeCl3) sebagai katalis.
"Gas buangan dari bahan bakar mobil prototype ini berupa gas oksigen (O2) bertekanan dan juga air (H20), sehingga sangat ramah lingkungan," kata dia.
Sementara salah satu anggota tim, Timotius Giovandi menjelaskan, mobil berukuran panjang 36,8 centimeter, lebar 25,0 centimeter, tinggi 29,0 centimeter dan massa 7.500 gram itu menggunakan sistem pneumatik untuk menggerakkan mesin mobil.
"Gas bertekanan akan menggerakkan dan memberhentikan mobil secara langsung melalui hasil reaksi dekomposisi. Sehingga tidak perlu stopping mechanism untuk memberhentikan mobil," tutur Timo.
Keunggulan mobil ini dibanding mobil sebelumnya, lanjut Timo, ialah terletak pada inovasi mekaniknya. "Mobil yang akan ditandingkan saat ini memiliki efisiensi lebih baik. Jika dulu butuh reaktan sebesar 30 persen, sekarang dengan reaktan 15 persen saja mobil sudah bisa menempuh jarak yang sama jauhnya dengan mobil yang dulunya menggunakan reaktan 30 persen," ujar dia.
Timo mengungkapkan, untuk dapat mengikuti perlombaan ke Amerika Serikat ini timnya harus terlebih dahulu mendapatkan sertifikasi terhadap keamanan komponen mobil yang akan dilombakan. Hal ini dikarenakan standard Amerika Serikat untuk perlombaan ini sangat tinggi. Mereka hanya menerima peserta yang mobilnya sudah tersertifikasi.
"Untungnya dengan kerja keras tim, kami bisa mendapatkan sertifikasi komponen dari PT Fluida Sistem Energi Indonesia," kata Timo.
Untuk lomba mendatang, lanjut Timo, mobil yang memiliki "error" jarak yang paling kecil yang akan menjadi pemenangnya. Hal ini, dikatakan Timo menjadi tantangan untuk dapat mengkalkulasikan dengan akurat seberapa besar reaktan yang diperlukan untuk jarak dan beban yang ditentukan.
Sejauh ini, tim spektronics sudah mampu mencoba untuk membuat komposisi reaktan yang bisa menempuh jarak sejauh 15-30 meter dengan beban kurang lebih 0-500 mililiter air.
Dalam perlombaan kali ini, Tim Spektronics ITS akan bertanding dengan 44 tim lainnya dari berbagai negara belahan dunia lainnya. Antara lain dari Amerika Serikat, China, Hong Kong, Taiwan, Yunani, Arab Saudi dan beberapa negara lainnya.(*)
Video Oleh Willy Irawan