Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai ancaman bencana angin kencang yang datang bersamaan hujan dalam masa pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan pada Oktober.
"BPBD mewaspadai cuaca selama Oktober karena masa pancaroba sehingga rawan terjadi bencana angin kencang," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Rabu.
Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kata di, Bojonegoro akan masuk musim hujan pada dasarian pertama November.
"Tetapi pada Oktober di Bojonegoro sudah mulai ada hujan. Hanya saja curah hujannya masih rendah berkisar 51-100 mm," kata dia menjelaskan.
Meskipun demikian, menurut dia, selama Oktober itu di daerahnya rawan terjadi bencana angin kencang yang bisa mengakibatkan pemukiman warga roboh, juga rusak, termasuk pohon tumbang.
Seperti kejadian angin kencang yang terjadi dua hari lalu di Kecamatan Kalitidu dan Ngasem, mengakibatkan lima rumah roboh dan seratusan rumah mengalami rusak berat, sedang dan ringan.
Tidak ada korban jiwa, tetapi tiga warga menderita luka-luka disebabkan tertimpa kayu rumahnya yang roboh.
"Kami minta masyarakat mewaspadai adanya ancaman angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan. Paling tidak kalau terjadi angin kencang yang biasanya datang beramaan hujan harus mencari lokasi yang aman," ujarnya.
Ia mencontohkan angin kencang yang terjadi dua hari lalu itu juga mengakibatkan tiang listrik dan pohon tumbang di Jalan Raya Cepu-Blora, Jawa Tengah. Akibatnya tiang listrik dan pohon tumbang menimpa sebuah kendaraan roda empat dengan Nomor Pol K 8662 BN berpenumpang empat orang.
Dalam kejadian itu dua orang meninggal dunia yaitu pengemudinya Surhadi (48) warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Cepu dan Diah Puspitasari (40), warga Cepu, sedangkan dua penumpang lainnya menderita luka-luka.
Data di BPBD menyebutkan sejak 1 Januari terjadi 29 kejadian angin kencang di 27 desa di 16 kecamatan dengan kerugian mencapai Rp630,850 juta.
Angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan itu mengakibatkan 26 rumah roboh dan ratusan rumah mengalami rusak berat, sedang dan ringan. Selain itu, dalam bencana angin kencang itu juga mengakibatkan sejumlah warga mengalami luka-luka. (*)