Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak delapan anak yang diduga terlibat kasus pembunuhan seorang anak jalanan di kawasan Pasar Grosir, Kota Kediri, Jawa Timur, diamankan oleh aparat Kepolisian Resor Kota Kediri.
"Total ada delapan yang kami amankan dan masih ada beberapa lagi. Mereka teman satu komunitas," kata Kepala Polresta Kediri AKBP Anthon Haryadi di Kediri, Kamis.
Ia mengatakan, anak-anak yang diamankan tersebut terbukti memenuhi Pasal 170 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yaitu bersama-sama menggunakan kekerasan tehadap barang atau barang. Dari delapan anak tersebut, enam di antaranya diketahui masih di bawah umur.
Lebih lanjut, ia mengatakan untuk proses pemeriksaan hingga kini juga terus dilakukan. Seluruh anak-anak yang terlibat tersebut diperiksa secara intensif. Mereka juga ditahan di sel tahanan Mapolresta Kediri, namun untuk anak-anak di bawah umur ditempatkan di ruangan khusus.
"Kami ikuti aturannya, kalau kategori anak pemeriksaan kami bedakan. Yang saat ini, ada enam yang di bawah umur dan dua lainnya dewasa," ujarnya.
Kapolres juga mengatakan anak-anak tersebut bukan hanya berasal dari Kediri, melainkan dari berbagai daerah. Mereka biasanya berkumpul di Kediri, termasuk berkumpul di areal Pasar Grosir, Kelurahan Ngronggo, Kecamatan Kota, Kediri.
Kapolres juga menambahkan, perkara tersebut memang melibatkan banyak anak. Dimungkinkan masih ada anak-anak lainnya yang juga terlibat. Namun, saat ini anggota masih melacak keberadaan mereka. Polisi ingin mengungkap lebih detail kasus tersebut, termasuk kronologi dan mengapa lokasi pembuangan dilakukan di Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.
Polisi juga koordinasi dengan pemerintah kota untuk melakukan upaya pencegahan termasuk pengeroyokan yang berujung pada meninggalnya korban. Pemerintah juga diharapkan untuk melakukan operasi anak jalanan, termasuk gelandangan pengemis.
"Kami akan koordinasi dengan pemerintah kota untuk pencegahan. Operasi anak jalanan, gelandangan pengemis lebih intensifkan lagi demi mencegah kejadian serupa," katanya.
Kasus pembunuhan terjadi pada seorang anak jalanan bernama Imam Subekti (25), warga Desa/Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Kasus tersebut terungkap saat tim satuan reserse dan kriminal mendengar informasi adanya cek cok yang melibatkan anak-anak jalanan.
Polisi mendengar jika ada yang terluka parah dan dibuang ke Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Setelah dicek, ternyata informasi tersebut benar. Tubuh korban ditemukan di lereng Gunung Kelud, tepatnya Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Selasa (5/9). Padahal, cek cok tersebut diketahui terjadi pada Kamis (24/8).
Saat ditemukan, tubuh korban juga sudah membusuk. Tubuh korban akhirnya dibawa ke rumah sakit guna pemeriksaan lebih lanjut. Polisi langsung intensif melakukan pemeriksaan guna mengungkap kasus tersebut dan mengamankan delapan anak tersebut. (*)