Bangkalan (Antara Jatim) - Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bangkalan Budi Utomo menyatakan, saat ini harga garam konsumsi di wilayah itu, mencapai Rp2.600 per kilogram, naik Rp200 per kilogram dibanding sebelumnya yang hanya Rp2.400 per kilogram.
"Naiknya harga garam konsumsi ini, karena persediaan garam menipis, karena kini masih musim produksi," katanya, di Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu.
Kondisi, ini, sambung Budi, memang menguntungkan bagi petambak garam, karena selama ini harga garam rendah.
Namun, ada kemungkinan, harga akan turun, apabila musim panen garam telah tiba. "Sebab hukum pasar pasti berlaku," katanya, menjelaskan.
Menurut Budi Utomo, meski harga garam naik, akan tetapi stok garam masih cukup, dan tidak langka sebagaimana diberitakan sejumlah media selama ini.
"Sebentar lagi juga ada penambahkan, karena petambak garam segera panen dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu kabupaten yang menjadi produsen garam baru di Pulau Madura. Sebelumnya produksi garam hanya di tiga kabupaten, yakni Sumenep, Pamekasan dan Bangkalan.
Sejak pemerintah pusat menggulirkan bantuan program usaha garam rakyat (pugar), pemkab setempat lalu mendorong sebagian nelayan di wilayah itu, untuk membukan usaha produksi garam.
Sementara itu, menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Bangkalan, luas lahan garam di Bangkalan mencapai 155,6 hektare tersebar lima kecamatan yakni, Kecamatan Tanjung Bumi, Sepuluh, Klampis, Kamal dan Kecamatan Kwanyar dengan jumlah total produksi mencapai 16.000 ton. (*)