Surabaya (Antara Jatim) - Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya mengawasi perubahan desain Hotel Amarin di Jalan Taman Apsari yang menghadap langsung ke Gedung Negara Grahadi yang sudah dijanjikan pihak manajemen hotel.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Syaufidun Zuhri, di Surabaya, Rabu, mengatakan pihaknya sudah menggelar rapat dengar pendapat dengan pihak manajemen dan Pemkot Surabaya membicarakan perubahan desain Hotel Amaris.
"Kami memintan desainnya diubah untuk menyesuaikan kondisi yang ada di sekitarnya. Pihak manajemen sudah menyetujuinya. Tapi kami akan kawal terus perubahan desain itu," katanya.
Diketahui lokasi hotel berlantai 16 plus 2 basement ini berada tepat di depan Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo yang diketahui tidak pernah sepi dari kegiatan pemerintahan.
Keberadaan hotel yang bisa diakses oleh publik ini bisa menjadi lokasi yang paling strategis bagi seluruh pengguna jasanya karena berada di pusat kota. Namun disisi lain, hotel ini bisa juga menjadi sebuah ancaman soal keamanan karena kegiatan di gedung Negara Grahadi bisa terlihat jelas dari berbagai sudut hotel apalagi di posisi lantai atas.
Menurut dia, sesuai rencana awal seluruh bangunan akan ditutup oleh kaca. "Tapi kami minta agar kaca itu diganti dengan blocking atau ditutup saja. Tujuannya ada sirkulasi udara yang langsung masuk ke dalam hotel," ujarnya.
Perubahan desain hotel juga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pengunjung. Ia juga menyarankan agar material blocking atau penutup yang digunakan merupakan bahan pilihan.
"Selain menyehatkan karena sirkulasi udara yang lancar, pengunjung juga bisa langsung melihat ke arah Grahadi,"ujarnya.
Manager Hotel Amaris Syukur sebelumnya mengaku tidak mempermasalahkan usulan dari anggota Komisi C DPRD Surabaya tersebut. Syukur menegaskan, akan memenuhi rekomendasi itu.
"Tidak masalah kita akan memenuhinya saran dari anggota dewan," kata Syukur.
Syukur menegaskan, rencana perubahan desain hotel akan dilakukan secepatnya. Tujuannya, agar proses pembangunan hotel selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan.
"Sebelumnya hanya kaca yang tidak bisa dibuka. Nanti kami segera merubahnya," katanya. (*)