Madiun (Antara Jatim) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Madiun Kurnia Aminulloh memprediksi difugsikannya jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono ruas Ngawi-Kertosono yang melintasi wilayah Kabupaten Madiun akan dapat menguragi kemacetan yang rawan terjadi di wilayahnya selama masa angkutan Lebaran 2017.
"Meski tidak signifikan, diharapkan dengan dibukanya jalan tol ruas Ngawi-Kertosono di wilayah Kabupaten Madiun sebagai alternatif jalur mudik, dapat mengurangi kemacetan di jalan nasional, mulai Caruban hingga Kaligunting, Saradan," ujar Kurnia kepada wartawan, Sabtu.
Menurut dia, sesuai hasil peninjauan Korlantas Mabes Polri, Dinas Perhubungan Provinsi Jatim, pelaksana proyek, pemda, Polres Madiun, dan pihak terkait lainnya, telah disepakati jalan tol ruas Ngawi-Kertosono di wilayah Kabupaten Madiun dapat difungsikan sebagai jalur alternatif mudik dan balik Lebaran tahun ini.
Nantinya, mulai H-7 hingga H+7, ruas jalan tol ruas Ngawi-Kertosono di wilayah Kabupaten Madiun tersebut akan dibuka dan difungsikan sebagai jalur alternatif mudik.
"Sesuai rencana, tol akan dioperasikan mulai jam 06.00 WIB hingga jam 17.00 WiB. Meski demikian, jika kondisi sekitar sangat padat setelah itu, maka terpaksa akan kami gunakan untuk mengurangi kemacetan di beberapa ruas," kata dia.
Kurnia menjelaskan, sudah menjadi langganan, jalan nasional di jalur Caruban-Saradan hingga daerah Wilagan masuk perbatasan Kabupaten Nganjuk dengan Madiun selalu terjadi macet saat masa angkutan lebaran.
Adapun kemacetan tersebut disebabkan karena terdapat dua perlintasan kereta api dan tingginya volume kendaraan yang melintas di jalur tersebut, sementara kondisi jalan relatif tetap.
"Saat ini kepemilikan kendaraan pribadi, baik roda dua dan roda empat semakin tidak terkendali. Hal itu juga yang menjadi faktor kemacetan di jalan raya," jelas Kurnia.
Data mudik Lebaran tahun 2016 mencatat, pada H-2 hingga H+2 sekitar 450.000 kendaraan bermotor melewati ruas jalan sepanjang 25 kilometer di Kabupaten Madiun tersebut. Dengan rincian, roda dua sebanyak 200.000 unit, kendaraan roda empat 160.000 unit dan sisanya kendaraan roda di atasnya.
Diperkirakan kemacetan rawan terjadi menjelang sore hari, saat pemudik mengejar waktu untuk berbuka puasa. Ia meminta para pemudik agar berhati-hati saat melakukan perjalanan mudik dan balik lebaran.
Guna memaksimalkaan layanan jalur mudik, pihaknya mendirikan pos pelayanan terpadu di wilayah perbatasan Wilangan dengan Saradan yang melibatkan pihak kepolisian, TNI, Dishub, Dinkes, Satpol PP dan instansi tekait lain.
"Pos itu melayani keamanan, kesehatan, informasi, relaksasi, dan hal lainnya yang dibutuhkan saat masa mudik dan balik lebaran. Diharapkan, dengan difugsikannya jalan tol sebagai jalur alternatif mudik, kemacetan dapat berkurang," katanya. (*)