Kediri, (Antara Jatim) - Puluhan warga memadati kantor Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, Jawa Timur serbu membeli bahan pokok dalam kegiatan operasi pasar yang dilakukan oleh pemerintah kota, guna menstabilkan harga.
"Tadi saya diajak oleh anak, ada operasi pasar. Jadi, saya ke kelurahan dan harganya ternyata selisih dengan di pasar," kata Sofiyatun, warga setempat ditemui dalam operasi pasar di Kelurahan Manisrenggo, Kediri, Senin.
Wali Kota Abdullah Abu Bakar mengatakan kegiatan pasar murah ini memang sengaja dilakukan. Acara ini merupakan salah satu strategi dari TIPD (Tim Pengendali Inflasi Daerah) Kota Kediri.
"Pasar murah ini salah satu strategi TPID yang dilakukan secara terstruktur. Jadi ini berdsarkan rapat diskusi, tim ini punya gagasan dan kerjasama dengan rekan-rekan distributor, misalnya telur, miyak, dan lain-lain," tuturnya.
Ia mengatakan, kegiatan pasar murah ini sebagai upaya menekan harga. Masyarakat tidak membeli bahan pokok di atas harga pasar, sebab harga jual bahan pokok dalam operasi pasar lebih murah.
Harga gula pasir, misalnya, saat ini di pasar mencapai Rp12 ribu per kilogram, tapi dalam operasi pasar hanya dijual seharga Rp10.500 per kilogram.
Ia pun optimistis, dengan kegiatan ini bisa menekan inflasi di Kediri. Hal ini juga sesuai dengan target pemerintah kota yang tetap berupaya untuk menekan inflasi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Yetti Sisworini mengatakan dalam operasi pasar ini dilakukan di tiga titik setiap kecamatan.
"Tetap di tiga titik di tiga kelurahan dan dua pasar, yaitu pahing dan setonobetek. Kalau yang operasi pasar di pasar tradisional kerja sama dengan bulog," ucap Yetti.
Dalam operasi pasar itu, warga berjubel memadati kelurahan. Mereka berebut membeli bahan pokok yang dijual, yaitu beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur.
Walaupun sempat berjubel, operasi pasar juga tetap berjalan dengan tertib dan lancar. Masyarakat dilayani satu per satu, sesuai dengan pembelian mereka.(*)