Jember (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Jember menggandeng Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ) untuk meningkatkan kepesertaan di kalangan mahasiswa kampus setempat.
BPJS Kesehatan Jember melakukan kerja sama dengan UMJ dengan penandatanganan nota kesepahaman dalam upaya perlindungan kesehatan mahasiswa melalui Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang digelar di Kampus Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Senin.
"Perjanjian kerja sama itu dilakukan untuk menindaklanjuti nota kesepakatan bersama antara BPJS Kesehatan dengan Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Ditlitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah," kata Kepala BPJS Cabang Jember Tanya Rahayu.
Menurutnya BPJS Kesehatan selaku badan penyelenggara jaminan kesehatan nasional senantiasa berusaha memperluas cakupan kepesertaannya dan hal itu terbukti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama BPJS Kesehatan Jember dengan UMJ.
"Ruang lingkup kerja sama itu meliputi kerja sama dalam perluasan kepesertaan program JKN dengan mengikutsertakan mahasiswa yang terdaftar di UMJ menjadi peserta JKN-KIS di BPJS Kesehatan Jember," tuturnya.
Sebelumnya di seluruh Indonesia, lanjut dia, sudah 42 perguruan tinggi yang sudah bermitra dengan BPJS dan Universitas Muhammadiyah sebagai pioner di Kabupaten Jember.
"Melaui kemitraan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada civitas akademika UMJ, agar mendapatkan perlindungan kesehatan melalui JKN-KIS, sekaligus memberikan gambaran kepada seluruh masyarakat di perguruan tinggi tentang program JKN-KIS, sehingga dapat sekaligus ikut serta mengajak masyarakat luas untuk ikut bergotong rorong dalam program JKN-KIS," katanya.
Tanya berharap kerja sama BPJS Kesehatan dengan Universitas Muhammadiyah Jember dapat memberikan manfaat timbal balik bagi seluruh pihak dalam meningkatkan kesehatan dan kemajuan bangsa, sehingga kedepan nya kerja sama ini dapat dijadikan contoh atau tauladan bagi para lembaga atau instisusi lain.
Sementara Rektor UMJ Dr Muhammad Hazmi mengatakan pihaknya sangat mendukung program JKN tersebut dan perjanjian kerja sama itu akan ditindaklanjuti pada bulan Agustus 2018 ketika tahun ajaran baru.
"Sekitar 2.500 mahasiswa baru di UMJ dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa yang lama akan diikutsertakan dalam program JKN-KIS. Tentunya kerja sama ini dapat terus terjalin dalam upaya untuk mencapai tujuan pemerintah baik dibidang ekonomi, pendidikan sosial dan juga kesehatan," katanya.
Pihak Universitas Muhammadiyah, kata dia, mengakui bahwa sangat penting perlindungan kesehatan bagi mahasiswa termasuk juga mahasiswa dari luar negeri yang menjadi anak didik di universitas setempat, agar dapat tercover kesehatannya melalui JKN-KIS.(*)