Sampang (Antara Jatim) - Jenazah Bupati Sampang KH Fanan Hasib tiba di rumah duka di Kampung Kajuk, Jalan Pamuda, Kelurahan Rongtengah, Kota Sampang, Rabu pukul 17.00 WIB.
Jenazah tiba di rumah duka diangkut menggunakan mobil ambulans bernomor polisi M 8230 NP dan dikawal petugas dari Satuan Lalu Lintas Polres Sampang.
Isak tangis dan linangan air mata sempat mewarnai kedatangan jenazah orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sampang ini.
Suasana makin haru ketika para pelayat berebut hendak membopong janazah dari mobil ambulans. Tampak di barisan depan, pihak keluarga, tokoh ulama, serta ribuan santri pondok pesantren.
"Kami tidak menyangka almarhum meninggalkan kami begitu cepat," kata famili almarhum asal Pamekasan KH Hamid Mannan Munif di rumah duka.
Sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Sampang juga terlihat berada di rumah duka. Antara lain Kabag Humas Yulis Juwaidi, Kabag Pembangunan Abd Hannan, Plt Kepala Satpol PP Rudi Setiadhy, dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah lainnya.
Almarhum KH Fannan Hasib meninggal dunia, Rabu (3/5) siang sekitar pukul 12.30 WIB di Rumah Sakit Graha Amerta Surabaya, akibat penyakit kanker paru-paru yang dideritanya.
Kesehatan Bupati Sampang KH Fannan Hasib mulai menurun sejak dua tahun terakhir, dan sejak saat itu yang bersangkutan sudah jarang masuk kantor.
Pada awal April 2017, Fannan sempat dirawat inap di RSUD Sampang, karena kondisinya semakin memburuk. Kala itu, Gubernur Jawa Timur meminta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menerjukan 10 orang dokter spesialis guna menangani kesehatan Bupati Sampang.
Seminggu kemudian, kondisi Fannan membaik, namun pada 26 April 2017, kesehatan Bupati kembali memburuk, sehingga harus dirujuk ke RS Amerta di Surabaya.
Almarhum pernah menjadi Ketua PAC PPP Kecamatan Sampang, anggota DPRD Sampang 1999 - 2004, Sekretaris DPC PPP Sampang 2002 - 2006, Wakil Ketua DPC PPP Sampang 2006, Wakil Bupati Sampang 2007 - 2012 dan menjabat Bupati Sampang pada 2013.
Almarhum meninggalkan istri bernama Nyai Anik Amanillah dan tiga anak, yakni Syirajudin Widadi, Widadiyah Syirojiyah dan Ach Syauqi Adlan. (*)