Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan harga beras kualitas premium mulai naik berkisar Rp100-Rp300 per kilogram, karena panen tanaman padi di daerah setempat juga Tuban, sudah menipis sejak sepekan lalu.
"Kenaikan harga beras dipengaruhi panen tanaman padi di Bojonegoro dan Tuban hanya tinggal sekitar 5 persen," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, Sabtu.
Selain itu, menurut dia, pembelian beras dan gabah yang dilakukan Bulog Subdivre III di Bojonegoro, juga Tuban dan Lamongan, juga mendorong kenaikan harga beras.
"Panen tanaman padi mulai menipis,sehingga harga cenderung naik," ucapnya menambahkan.
Dengan panen tanaman padi mulai menipis, ia mengaku hanya bisa memperoleh beras rata-rata berkisar 4-5 ton per hari, yang biasanya bisa mencapai 8 ton per harinya.
"Meskipun panen habis belum tentu harga beras akan terus naik, sebab gabah kering giling di tingkat petani masih banyak," kata Pemilik UD Barokhah Alam di Desa Balen, Kecamatan Balen, Khafid Al Amin.
Ia mengaku masih bisa membeli beras kualitas premium di tingkat petani dengan harga berkisar Rp7.100-Rp7.300 per kilogram.
"Harga beras di tingkat petani naik berkisar Rp100-Rp200 per kilogram, sejak sepekan lalu," jelas dia.
Beras dari hasil pembeliannya itu, kata dia, kemudian diproses untuk kemudian dijual dalam kemasan dengan harga berkisar Rp8.050-Rp8.850 per kilogram.
"Harga beras kemasan saya ada kenaikan sekitar Rp200 per kilogram. Saya melayani pedagang beras besar di berbagai daerah di jawa Timur termasuk Madura," jelas dia.
Dari data yang diperoleh harga beras kemasan kualitas super di Pasar Kota dan Banjarjo, Kecamatan Kota, produksi lokal dan Tuban masih tetap stabil berkisar Rp9.500-Rp10.500 per kilogram.
Sedamglam beras rastra tetap stabil Rp7.000 per kilogram dan beras kualitas premium naik menjadi berkisar Rp7.500-Rp8.000 per kilogram yan sebelumnya berkisar Rp7.200-Rp7.700 per kilogram.
"Harga beras kemasan di tempat saya belum naik, tetapi beras kualitas premium naik" ucap Kharis menambahkan.
Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Hardiman Hasan, sebelumnya, menjelaskan target pengadaan di wilayah kerjanya Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan, tahun ini mencapai 106.000 ton setara beras.
Menurut dia, dalam pengadaan di tiga kabupaten itu melibatkan 41 mitra kerja, di antaranya gapoktan dan KUD, dengan kontrak mencapai 15.655 ton setara beras.
"Perolehan pengadaan berkisar 500-1.000 ton setara beras per harinya. Target kontrak mitra sebesar 15.655 ton setara beras sudah hampir terealisasi," tandasnya. (*)
Pedagang: Harga Beras di Bojonegoro Naik Rp300/Kilogram
Sabtu, 25 Maret 2017 12:07 WIB
"Kenaikan harga beras dipengaruhi panen tanaman padi di Bojonegoro dan Tuban hanya tinggal sekitar 5 persen," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, Sabtu.