Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meminta masyarakat tak meresahkan isu penculikan anak yang akhir-akhir ini marak beredar dan menjadi viral melalui media sosial.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya harap warga tidak resah dengan isu penculikan ini dan menyikapinya dengan bijak terhadap informasi tersebut," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengaku telah menghubungi aparat kepolisian, salah satunya Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Muhammad Iqbal yang menyampaikan bahwa informasi penculikan anak adalah tidak benar atau "hoax".
Terkait berbagai informasi di media sosial, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut meminta masyarakat tenang, namun tetap harus waspada karena isu utama yang harus diwaspadai sebenarnya adalah bahaya narkoba serta kekerasan seksual.
"Waspada tetap perlu. Tapi sebenarnya yang berbahaya saat ini adalah kekerasan seksual terhadap anak oleh para pelaku pedofilia, termasuk bahaya narkoba yang sudah masuk ke sekolah-sekolah," katanya.
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Muhammad Iqbal mengimbau masyarakat tidak terprovokasi atas maraknya isu penculikan anak karena tidak benar.
"Bisa kami buktikan karena jajajaran Polrestabes Surabaya sampai detik ini tidak menangani hal-hal yang terkait dengan tindak pidana penculikan," katanya.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara tersebut mengkhawatirkan isu yang beredar di media sosial itu justru memicu masyarakat untuk bersikap anarkis sendiri terhadap seseorang yang dicurigai sebagai penculik anak, namun tidak disertai bukti yang kuat.
Di Kota Surabaya, kata dia, kejadian membahayakan seperti itu dalam sepekan terakhir sudah terjadi sebanyak tiga kali, masing-masing di wilayah Kepolisian Sektor (Polsek) Genteng, Semampir, dan terakhir pagi tadi di kawasan Gubeng.
Sedangkan di Desa Klitik, Kabupaten Ngawi, seorang wanita 52 tahun yang belum diketahui identitasnya diduga menjadi korban amuk massa karena dicurigai hendak melakukan penculikan anak di desa setempat.
Polisi yang mendatangi lokasi langsung mengamankan korban dan membawanya ke RSUD dr Soeroto Ngawi guna mendapatkan perawatan medis.
Kepolisian setempat meminta warga untuk waspada, namun tidak ketakutan yang berlebihan hingga malah menjadi anarkis setiap melihat orang tidak dikenal melintas di wilayahnya. (*)