Jember (Antarajatim) - Universitas Jember (Unej), Jawa Timur menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi dan pusat penelitian di Australia dalam bidang pertanian dan kesehatan.
"Ada dua perguruan tinggi yang sudah menyatakan bersedia bekerja sama dengan Universitas Jember, yakni Griffith University dan University of Queensland, serta pusat penelitian pertanian di bawah Kementerian Pertanian Australia," kata Rektor Uiversitas Jember M. Hasan di kampus setempat, Jumat.
Rintisan jalinan kerja sama itu merupakan hasil kunjungan Rektor M. Hasan ke Australia yang didampingi Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Irma Prasetyowati bersama dua orang guru besar di bidang pertanian, Prof Bambang Sugiharto, dan Prof Achmad Subagio yang dilaksanakan pada 21-22 Februari 2017.
"Pilihan kerja sama di bidang pertanian dan kesehatan tidak lepas dari posisi Universitas Jember yang sudah ditetapkan sebagai pusat keunggulan bioteknologi di bidang pertanian dan kesehatan oleh Kemenristekdikti," tuturnya.
Rektor Universitas Jember dua periode itu mengatakan kerja sama tersebut akan membuka peluang peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian di bidang bioteknologi, sekaligus memperkaya pengalaman para peneliti di Kampus Tegalboto Universitas Jember.
"Kerja sama yang akan dijalin dengan Griffith University akan fokus di bidang kesehatan, khususnya kesehatan masyarakat karena mereka memiliki 'Center for Environment and Populations Health'," katanya.
Sedangkan kerja sama bidang pertanian akan dilaksanakan bersama University of Queensland dan pusat penelitian pertanian Kementerian Pertanian Australia. Tidak hanya kerja sama di bidang pertanian, namun juga meliputi bidang peternakan karena Universitas Jember dalam waktu dekat membuka Program Studi Peternakan.
"Salah satu program kerja sama yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah program non gelar bagi para dosen dan peneliti kita di kedua perguruan tinggi tadi," ucap Rektor Universitas Jember dua periode itu.
Untuk kerja sama di bidang pertanian, lanjut dia, penelitian yang akan dilakukan adalah pengembangan tanaman sorgum karena para peneliti Universitas Jember sudah memiliki kemampuan melakukan rekayasa genetika.
"Jadi harapannya nanti akan ditemukan tanaman sorgum varietas unggul yang cocok ditanam di Indonesia," ucap Rektor M. Hasan yang juga menempuh studi magisternya di Australia itu.
Sementara itu kesiapan untuk menjalin kerja sama dengan Griffith University diungkapkan oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Irma Prasetyowati yakni salah satu program yang akan ditempuh adalah peningkatan kemampuan staf pengajar melalui "sandwich program dan public health leadership program", termasuk mencoba kemungkinan mengajukan dana penelitian bersama.(*)