Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Dua dosen Universitas Jember (Unej) yakni Prof. Bambang Kuswandi dari Fakultas Farmasi dan Mochamad Asrofi dari Fakultas Teknik masuk dalam daftar dua persen peneliti berpengaruh dunia tahun 2025 versi Stanford University bersama Elsevier BV.
Catatan prestasi itu meneguhkan posisi Prof. Bambang Kuswandi untuk kelima kalinya masuk dalam daftar dua persen peneliti berpengaruh dunia, sedangkan bagi Mochamad Asrofi menjadi kali ketiganya ada di daftar Stanford University bersama Elsevier BV.
"Saya bersyukur dapat mempertahankan prestasi kelas dunia itu dan resepnya menjadi dosen yang istiqomah meneliti, yakni ada tiga hal yang saya lakukan," kata Mochamad Asrofi saat ditemui di kampus Unej, Kamis.
Pertama, kata dia, membiasakan membaca jurnal ilmiah untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang ilmu material yang ditekuni dengan menargetkan membaca lima tulisan ilmiah setiap harinya.
"Kedua, harus adaptif. Ketiga, siap untuk kolaboratif karena perubahan makin sering terjadi sehingga kerja sama menjadi kata kunci," tuturnya.
Pengajar Program Studi Teknik Mesin itu tidak mengkotak-kotakkan diri hanya pada penelitian mengenai ilmu material dan teknik mesin saja, salah satu buktinya ia banyak bekerja sama dengan Prof. Bambang Kuswandi yang berlatar belakang kimia di Fakultas Farmasi.
"Di balik semua pencapaian itu, saya terus berusaha melandasi semua penelitian sebagai salah satu bentuk ibadah," kata Asrofi.
Asrofi banyak meneliti materi alam untuk plastik ramah lingkungan atau bidang bio compostable yang materinya berasal dari tanaman atau limbah hasil pertanian. Penelitian terbaru yang dikerjakan adalah plastik ramah lingkungan berbahan limbah pelepah pisang.
"Pemilihan pelepah pisang mengingat bahannya mudah didapat dan memiliki potensi besar dikembangkan di Jember dan sekitarnya yang memang wilayah subur pertanian dan perkebunan," tuturnya.
Menurutnya, pelepah pisang selama ini dianggap limbah dan jarang dimanfaatkan, sehingga pemanfaatan ini sekaligus mendukung prinsip circular economy dan pengurangan limbah pertanian.
Sementara Prof. Bambang Kuswandi bersyukur berhasil mempertahankan prestasi itu dan kuncinya selalu istiqomah pada satu bidang.
Bambang yang juga Wakil Rektor IV bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Unej memutuskan fokus meneliti bio sensor semenjak menempuh kuliah doktoral di Inggris.
Walaupun waktunya banyak tersita menjalankan amanah sebagai Wakil Rektor, dosen senior di Fakultas Farmasi itu terus melakukan riset dengan berkolaborasi sesama kolega dosen maupun mahasiswa program doktoral yang dibimbingnya.
Penelitian terakhirnya mengenai pengembangan mikrofluida berbasis kertas sebagai penanda biologis untuk mendeteksi penyakit degeneratif semisal kadar gula pada penderita diabetes, kadar asam urat, kadar kolesterol dan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Unej Iwan Taruna menyambut gembira prestasi kedua dosen itu yang membuktikan Unej mampu berbicara di tingkat dunia.
"Kami mendorong dosen untuk terus meneliti, mempublikasikan di jurnal ilmiah nasional dan internasional hingga hilirisasi hasil riset," katanya.
Beberapa skema yang sudah dilakukan dengan hibah penelitian, termasuk juga insentif bagi peneliti yang berhasil mempublikasikan risetnya di Scopus atau Web of Science.
"Pilihan pada limbah pelepah pisang juga karena dari riset ditemukan kandungan selulosanya tinggi, antara 60 hingga 85 persen, sehingga membuat pelepah pisang sangat potensial untuk diolah menjadi nano selulosa sebagai penguat biokomposit," katanya.
