Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, cenderung surut , meskipun statusnya di Lamongan masih siaga.
"Ketinggian air Bengawan Solo di hilir sekarang ini terus menurun tetapi di Lamongan masih siaga," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, Sabtu.
Sesuai data, lanjut dia , ketinggian air Bengawan Solo di Laren dan Kuro Lamongan, masing masing 4,28 meter (siaga I) dan 1,45 meter (siaga I), Sabtu pukul 09.00 WIB.
Ketinggian air di Laren dan Kuro itu turun sekitar 50 centimeter dibandingkan tiga jam lalu.
Begitu pula, ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro dalam waktu bersamaan cenderung turrun hingga jauh di bawah siaga banjir dengan ketinggian 10,23 meter. (siaga I - 13,00 meter).
" Di daerah hulu Solo Jawa Tengah dan Ngawi aman tidak tidak terjadi banjir," jelasnya.
Ia menambahkan naiknya ketinggian air Bengawan Solo yang terjadi sekitar dua hari lalu disebabkan pengaruh hujan lokal di wilayah Kecamatan Margomulyo dan Ngraho.
"Tapi kondisi Bengawan Solo di hilir Jatim aman dan terkendali tidak meluap menggenangi persawahan dan pemukiman," katanya.
Yang jelas, menurut dia, sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malang untuk curah hujan selama Januari dan Februari di eilayah Jawa Timur masih tinggi yang berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang.
Oleh karena itu ia mengimbau tim penanggulangan bencana di daerah hilir mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik tetap bersiaga.
"Banjir masih berpotensi terjadi di daerah hilir Jatim selama Januari dan Februari, " katanya menegaskan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo sependapat bahwa bencana banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang masih berpotensi terjadi selama Januari dan Februari.
"Kami selalu memonitor melalui laporan prakiraan cuava BMKG Juanda Surabaya terkait kemungkinan terjadi cuaca ekstrem sehingga bisa secepatnya melakukan antisipasi, " ucapnya.
Ia menambahkan berbagai kebutuhan untuk mengantisipasi bencana banjir juga bencana lainnya sudah disiagakan mulai sembako, perahu karet juga kebutuhan lainnya. "Yang jelas kita selalu siap untuk mengantisipasi bencana yang terjadi," tandasnya. (*)