Blitar (Antara Jatim) - Situs jual beli bukalapak.com fokus menggaet UMKM, dengan harapan mereka bisa mengenalkan serta lebih mengembangkan usaha mereka di tengah era perdagangan bebas, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Kami tetap pada pemberdayaan UMKM. Saat ini, banyak investor asing masuk, misalnya Lazada sudah dapat suntikan dana dari alibaba, blanja.com dapat suntikan dana dari ebay dan kami, bukalapak ini investornya lokal," kata "Corporate Sales Manager" Bukalapak.com Martin Yudha di Blitar, Jawa Timur, Rabu.
Martin yang ditemui dalam seminar "Membangun ekonomi desa" kerjasama Kementerian Desa, BNI, serta Emtek" di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, itu mengatakan bukalapak tetap konsisten untuk ikut memberdayakan UMKM di Indonesia. Program ini juga sejalan dengan program dari kementerian desa (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi).
Ia mengungkapkan, di desa sebenarnya banyak penduduk miskin. Namun, di sisi lain, banyak potensi desa lainnya, yang ternyata belum digarap secara maksimal.
Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan dengan kementerian sebagai upaya ikut memberdayakan masyarakat. Salah satu yang digandeng adalah badan usaha milik desa (BUMDes). Lembaga ini berada di desa, dengan peserta juga warga desa setempat.
Ia mengungkapkan, payung besar untuk menarik UMKM di sekitar desa dengan menggandeng BUMDes. Mereka bisa mengajak UMKM yang sebelumnya belum bergabung, bisa masuk ke lembaga tersebut. Setelahnya, mereka bisa diajak untuk masuk ke situs, dan menawarkan barang dagangannya.
Ia mengatakan, belum semua warga memamahmi tentang program dalam jaringan "Internet" untuk keperluan jual beli produk. Padahal, saat ini era sudah semakin canggih, dan masyarakat didesak untuk ikut semakin cerdas memanfaatkan kesempatan. Terlebih lagi, saat ini sudah memasuki era perdagangan bebas, sehingga persaingan lebih ketat.
"Kendala secara nasional itu minim pengetahuan internet. Ini yang coba dipecahkan kementerian dengan bukalapak, dimana yang sebelumnya orang ketika mau usaha jualan 'Online' harus membuat website, mereka membeli web, domain. Namun, dengan memanfaatkan situs ini, lebih mudah hanya membuat akun," paparnya.
Ia juga menegaskan, siapapun bisa masuk untuk bergabung atuapun jualan di situs ini. Dalam program yang digelar di Blitar itu, para pemilik UMKM diajak mengenal tentang pemasaran dalam jaringan, cara promosi, administrasi penjualan dalam jaringan, cara listing, serta "Marketplace" dalam penjualan.
Martin juga menegaskan, potensi untuk UMKM agar bisa bergabung dalam situs juga sangat besar. Saat ini, dari 55 juta UMKM yang terdata di Indonesia, masih baru 1 juta yang memanfaatkan dalam jaringan untuk mengembangkan usahanya.
Di Jatim, lanjut dia, pelapak yang sudah terlibat secara aktif sekitar 550 ribu dengan beragam produknya. Saat ini, pihaknya intensif mengadakan "Roadshow" dan berupaya mengajak UMKM untuk bergabung secara aktif. Dengan itu, ia berharap ke depan UMKM di Indonesia akan semakin berkembang.
"Siapapun bisa masuk, bisa jualan. Kami juga akan ekspos BUMDes melalui websie, dengan harapan produk UMKM yang melalui BUMDes ekspos lebih dapat ketimbang membuat akun sendiri," paparnya.
Untuk produk yang ditawarkan di situs bukalapak.com, Martin mengatakan semuanya bebas, kecuali jasa. Pelapak tinggal daftar dan uraikan produknya, sementara yang mengatur selebihnya adalah bukalapak.
Sementara itu, Direktur BUMDes "Maju Makmur" Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Harianto mengungkapkan di lembaga ini, ada banyak unit usaha serta variasi produk. Beberapa misalnya sarana produksi pertanian, peternakan, usaha jasa pengelasan dan penggilingan, industri keset, industri makanan kecil serta penghasil komoditas buah sirsak.
Pihaknya sangat menyambut baik acara ini. Di daerah ini, terdapat sekitar 30 UMKM, namun selama ini mereka masih terkendala pemasaran. Dengan acara ini, diharapkan pemilik UMKM di desanya bisa lebih memahami tentang "Internet" serta cara memanfaatkan untuk memperluas usaha.
"Ini tentunya bermanfaat. Dari sekitar 30 UMKM di desa ini, mayoritas belum memanfaatkan intenert. Jadi, dengan acara ini tentunya ada bekal dan ke depannya diharapkan bisa lebih memperluas usaha mereka," katanya. (*)
