Jember (Antara Jatim) - Badan Anggaran DPRD Jember, Jawa Timur akan memangkas sejumlah usulan perubahan APBD (P-APBD) yang diajukan oleh masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) pemerintah kabupaten setempat yang dinilai tidak menjadi kebutuhan prioritas dan mendesak dalam akhir tahun 2016.
"Kami minta masing-masing SKPD untuk melakukan efisiensi dan akan memangkas usulan yang tidak rasional yang diajukan SKPD," kata Wakil Ketua DPRD Jember Ayub Junaidi usai pembahasan rapat Badan Anggaran dan Tim Anggaran Pemkab Jember di DPRD Jember, Selasa.
Bagian Umum Pemkab Jember mengajukan tambahan anggaran belanja langsung sebesar Rp1.461.000.000 yang digunakan di antaranya untuk perbaikan pendapa Pemkab Jember sebesar Rp380 juta dan perbaikan wisma daerah (wisda) di Surabaya sebesar Rp300 juta.
Sedangkan pada belanja tidak langsung Bagian Umum tercatat pada APBD awal sebesar Rp36,102 miliar dan mengusulkan penambahan sebesar Rp5,758 miliar, sehingga terjadi perubahan sebesar Rp41,861 miliar pada P-APBD.
"Selama ini kami melihat pendapa dan wisda masih layak untuk ditempati, sehingga anggaran perbaikan tersebut sebaiknya ditunda lebih dulu karena bukan persoalan yang mendesak untuk segera dilakukan," ucap Ayub yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa.
Dalam rapat pembahasan tersebut, beberapa SKPD memaparkan usulan tambahan anggaran kepada Badan Anggaran DPRD Jember yakni Satpol PP; Dinas Kehutanan dan Perkebunan; Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan; Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan; dan Dinas Pendidikan Jember.
Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (Disperikel) Jember juga mengajukan usulan tambahan sebesar Rp350 juta untuk program asuransi nelayan dan pembinaan sentra peternakan rakyat.
Sedangkan Dinas Pendidikan Jember juga mengajukan usulan anggaran untuk program pendidikan gratis sebesar Rp19,674 miliar untuk tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK selama tiga bulan yakni Oktober-Desember 2016.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan, anggaran tersebut disesuaikan dengan jumlah siswa SD sebanyak 172.872 siswa dengan masing-masing siswa mendapat anggaran Rp15.000 per bulan, siswa SMP sebanyak 48.480 orang dengan masing-masing mendapat anggaran Rp25.000 per bulan, SMA sebanyak 14.298 siswa dengan masing-masing siswa mendapat alokasi anggaran Rp80.000 per bulan, dan SMK sebanyak 12.380 siswa dengan masing-masing siswa mendapat anggaran Rp130.000 per bulan.
"Pembahasan lebih detail akan dilakukan di masing-masing komisi, namun pada prinsipnya Badan Anggaran akan memangkas usulan anggaran yang diajukan Pemkab Jember, apabila usulan tersebut bukan prioritas dan tidak realistis," ucap Ayub yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD Jember.(*)