Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah aktivis Pergerakan Mahasiswa Nasional Indonesia cabang Tulungagung, Jawa Timur, Selasa menggelar aksi memperingati Hari Tani dan menyerukan penyelesaian sengketa agraria yang masih menumpuk hingga 1.700-an kasus di seluruh wilayah Indonesia.
"Aksi hari ini kami gelar serentak di 135 kantor cabang GMNI se-Indonesia dengan agenda mengingatkan pemerintah atas banyaknya kasus sengketa agraria yang belum terselesaikan," kata Didik Agus, korlap aksi GMNI dikonfirmasi di sela unjuk rasa.
Aksi para aktivis GMNI berlangsung damai. Dilakukan oleh sedikitnya 10 anggota, para mahasiswa dari beberapa institut dan perguruan tinggi di Tulungagung itu melakukan konvoi jalan kaki sambil membentangkan spanduk berisi peringatan Hari Tani nasional.
Massa terus bergerak sambil meneriakkan yel-yel hidup petani dan himne pergerakan di sepanjang jalan, sehingga menarik perhatian warga dan lalu lintas sekitar.
"Melalui aksi semacam ini kami ingin mengingatkan bahwa di Hari Tani Nasional ini kondisi petani kita mayoritas belum sejahtera. Kebijakan pupuk subsidi juga masih jauh dari rasa keadilan karena adanya praktik manipulasi serta mafia pupuk," ujarnya.
Didik dalam orasinya juga menyoroti data luasan pertanian serta perlindungan kawasan lahan sawah yang kian menyempit akibat pengembangan perumahan dan industrialisasi.
"Pelan namun pasti kondisi petani kita terus terdesak. Jadi memang sudah seharusnya ada mekanisme perlindungan terhadap petani agar tetap eksisten dan kesejahteraan meningkat," kata Didik.
Khusus menyangkut masalah agraria, GMNI berharap Pemkab Tulungagung proaktif dalam menyelesaikan sengketa yang dialami sebagian masyarakat petani dengan pihak Perhutani seperti di lahan hutan Alas Kandung, Kedung Tumpang dan beberapa daerah lain.
"Itu yang di Tulungagung. Di Jatim sendiri masih banyak kasus agraria yang belum tuntas, 13 persen di antaranya bahkan masih terjadi konflik horizontal seperti di kasus Salim Kancil di Lumajang dan sebagainya," ujarnya.
Setelah berorasi di depan taman alun-alun, massa GMNI sempat bergerak ke depan gedung DPRD Tulungagung namun tidak bertemu satupun wakil rakyat hingga akhirnya mereka membubarkan diri kembali ke titik awal pemberangkatan mereka di jalan Ahmad Yani timur, Tulungagung.(*)
GMNI Dorong Penyelesaian Sengketa Agraria Nasional
Selasa, 27 September 2016 19:16 WIB
"Pelan namun pasti kondisi petani kita terus terdesak. Jadi memang sudah seharusnya ada mekanisme perlindungan terhadap petani agar tetap eksisten dan kesejahteraan meningkat," kata Didik.