Ngawi (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kantor Cabang Madiun menyasar para komunitas pasar tradisional di wilayah kerjanya guna memberikan edukasi tentang pentingnya memiliki jaminan hari tua dan perlindungan kerja.
Edukasi diberikan dengan melakukan sosialisasi di Pasar Paron Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu. Sosialisasi tidak hanya dilakukan kepada para pedagang, namun juga pekerja kios, pengunjung pasar, tukang ojek, tukang parkir, serta tukang becak maupun kalangan masyarakat lainnya di sekitar pasar.
"Sosialisasi dilakukan dengan menyebar brosur sambil melakukan pendekatan dan tanya jawab tentang program-program BPJS Ketenagakerjaan serta fungsinya bagi masyarakat," ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun Suwandoko kepada wartawan.
Menurut dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat agar mengenal lebih banyak tentang program-program BPJS Ketenagakerjaan. Sebab, selama ini masyarakat masih rancu fungsi BPJS Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan.
Para komunitas pasar tradisional tersebut juga dikenalkan tentang cara dan prosedur keikutsertaan BPJS Ketenagakerjaan, serta pengajuan klaim jika terjadi risiko.
Suwandoko optimistis dengan edukasi secara kontinyu akan menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya perlindungan para pekerja termasuk pedagang pasar jika terjadi risiko, baik kecelakaan kerja maupun kematian.
Ia menjelaskan, edukasi kepada para komunitas pasar tradisional sangat penting dilakukan sebab BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya untuj para karyawan perusahaan. Namun juga pekerja non-formal atau pekerja bukan penerima upah (BPU).
Dengan hanya membayar premi sebesar Rp16.800 per bulan, peserta bisa menerima sejumlah manfaat ketika mengalami risiko kecelakaan kerja, di antaranya biaya pengobatan dan perawatan, santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat, biaya rehabilitasi, bantuan beasiswa, dan santunan kematian.
"Karena itu, kami terus giat melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki jaminan kerja dan hari tua," kata dia.
Kepala Bidang Pemasaran BPJS Ketenagakerjaan Cabang Madiun Nurhadi Wijayanto mengatakan, jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di wilayah kerjanya hingga kini telah mencapai lebih dari 39.000 orang.
"Kepesertaan tersebut memang didominasi oleh karyawan perusahaan. Sedangkan jumlah perusahaan yang terlibat telah mencapai sekitar 2.780 perusahaan di wilayah kerja yang meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan," ungkap Nurhadi.
Guna meningkatkan jumlah kepesertaan pihaknya akan intensif melakukan edukasi dan sosialisasi ke pekerja formal dan pekerja BPU, termasuk di antaranya para komunitas pasar tradisional.
Pada kesempatan sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di Pasar Paron, Ngawi, tersbut, juga dilakukan penyerahan kartu peserta dari kalangan pekerja bukan penerima upah (BPU).
Sebelumnya, BPJS Ketenagkerjaan juga melakukan sosialisasi dan edukasi bagi komunitas pasar trdisional di Pasar Slahung Kabupaten Ponorogo. Sedangkan kegiatan serupa rencananya akan kembali digelar dengan menyasar para komunitas pasar tradisional di Pasar Sleko Kota Madiun. (*)