Jember (Antara Jatim) - Tim Serapan Gabah (Sergab) dari Mabes TNI Angakatan Darat mengoptimalkan penyerapan gabah dengan mendampingi staf Bulog turun ke sawah untuk membeli gabah milik petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu.
"Hari ini kami langsung turun ke sawah untuk mengadakan negosiasi langsung dengan beberapa kelompok tani di antaranya Kelompok Rukun Tani di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan," kata Tim Sergab dari Mabes TNI AD Kol Kav Zakaria Rahman.
Tim Sergab Mabes TNI AD sudah dua hari di Jember yang didampingi Dandim 0824 Letkol Inf Muhammad Nas dan Tim Sergab Korem 083/Baladhika Jaya Malang Mayor Inf Ahmad Yunus yang juga mengadakan rapat bersama para pengusaha beras, Bulog Jember, Dinas Pertanian, dan Danramil jajaran Kodim 0824.
"Kami melakukan negosiasi kepada petani sambil memberikan arahan, agar gabah kelompok tani tersebut selalu dijual ke Bulog untuk menjaga kestabilan harga dan kestabilan perekonomian nasional, serta kembali mengoptimalkan peran Bulog dalam tata kelola gabah/beras," tuturnya.
Gabang kering sawah (GKS) tersebut terbeli dengan harga Rp4.000 per kilogram dengan hamparan panen sekitar 3 hektare dan keseluruhan gabah sekitar 30 ton karena lokasinya termasuk kawasan lahan paling subur dan irigasi lancar sepanjang tahun.
Bahkan petugas Bulog Divre XI Jember memberikan uang muka kepada kelompok tani tersebut sebesar Rp10.000.000 karena sawah milik kelompok petani tersebut belum dapat dipanen serentak pada Sabtu ini.
Setelah membeli gabah milik petani, selanjutnya tim Sergab Mabes TNI AD bergerak menuju tempat pengusaha penggilingan UD Surya Wijaya milik Njoto Wijaya yang berada di Desa Ajung, Kecamatan Ajung.
Tim langsung ditemui oleh pemilik penggilingan dan saat ditanyakan kemana hasil produksinya disalurkan, Njoto Wijaya menyampaikan bahwa berasnya dijual ke pasar bebas, namun untuk stok beras PSO disalurkan ke Bulog Jember sebanyak 600 ton.
Dandim 0824 Jember Letkol Inf Muhammad Nas mengatakan capaian stok gabah yang berada di Bulog Jember dalam bentuk beras sudah mencapai 39.000 ton lebih atau sekitar 51 persen, sedangkan target tahun 2016 sebesar 75.000 ton setara beras.
"Untuk itu dengan sisa waktu yang ada, kita harus mengoptimalkan penyerapan gabah petani dan ada beberapa kendala di antaranya sudah berkurangnya petani yang menanam padi, setelah musim panen raya, dan keterbatasan tenaga Bulog Jember untuk turun secara menyeluruh di wilayah," katanya.
Ia mengatakan Kodim 0824 Jember beserta seluruh jajaran Koramil sudah menekankan kepada para Danramil dan Babinsa untuk mengoptimalkan upaya penyerapan sisa panen yang ada saat ini.
"Dengan sisa waktu yang ada ini, kita tetap optimistis harus dapat mencapai target bahkan kalau bisa harus melebihi target demi swasembada pangan nasional," ujarnya, menambahkan.(*)