Surabaya (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Timur berhasil melampaui target penyerapan beras petani sebagai komitmen kuat dalam menjaga ketersediaan pangan di tingkat daerah maupun nasional.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jawa Timur Langgeng Wisnu di Kota Surabaya, Jumat, menyampaikan, hingga hari ini capaian kinerja penyerapan beras Perum Bulog Jawa Timur sudah melampaui target yaitu 580 ribu ton dari target 579 ribu ton setara beras.
"Jumlah tersebut sudah melampaui 100 persen persen dari target yang telah ditetapkan," katanya pada rapat kerja bersama Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur di Gedung DPRD Provinsi Jawa Timur.
Pria yang akrab dipanggil Langgeng ini mengatakan realisasi pengadaan ini menjadikan Kanwil Jatim sebagai penyumbang tertinggi penyerapan beras secara nasional yaitu sebesar 23 persen dari total pengadaan beras Perum Bulog di seluruh Indonesia yang telah mencapai 2,5 juta ton.
"Capaian pengadaan beras tahun 2025 merupakan capaian Perum Bulog Jawa Timur tertinggi selama 10 tahun terakhir. Bahkan, jika dibandingkan dengan tahun 2024 penyerapan Bulog Kanwil Jawa Timur naik 600 persen atau masih bisa lebih sampai dengan akhir tahun nanti," katanya.
Capaian penyerapan ini, lanjut dia, merupakan wujud nyata dari program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Selain itu, prestasi ini tidak lepas dari dukungan dan kerja keras semua pihak mulai dari TNI/Polri, pemerintah daerah, Babinsa, PPL, petani, penggilingan padi serta tentunya tim jemput gabah beras Perum Bulog yang telah bekerja tanpa henti selama masa panen raya," katanya.
Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Anik Maslachah turut memberikan apresiasi tinggi kepada Perum Bulog Kanwil Jawa Timur karena kinerja penyerapan beras ini sangat baik.
"Sehingga mampu menjaga stabilitas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah yang telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram dan mampu menyumbangkan 23 persen dari total pengadaan secara nasional," katanya.