Madiun (Antara Jatim) - Piala penghargaan di bidang kebersihan dan lingkungan hidup Adipura Kirana 2016 yang diberikan Pemerintah Pusat untuk Kota Madiun diarak keliling kota sebagai ungkapan syukur atas peraihan prestasi tersebut.
Selain Adipura Kirana, empat piala penghargaan Adiwiyata Mandiri untuk empat sekolah negeri di Kota Madiun yaitu SD Negeri Patihan, SMP Negeri 11, SMP Negeri 13, dan SMA Negeri 4 Kota Madiun, juga ikut diarak bersamaan.
"Kita semua sangat bangga bisa meraih kembali piala Adipura pada tahun ini dan bahkan lebih tinggi tingkatannya. Dengan penghargaan ini, saya minta warga Kota Madiun semakin menjaga kebersihan lingkungan sekitar," ujar Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto kepada wartawan, Senin.
Sebelum diarak, terlebih dahulu dilaksanakan upacara penyerahan piala di halaman balai kota dari Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto kepada Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Suwarno, selaku SKPD yang membidangi.
Kemudian, rombongan arakan piala Adipura Kirana dan Adiwiyata Mandiri tahun 2016 diberangkatkan oleh Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto. Kirab dipimpin oleh Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Suwarno dan Kepala Kantor Lingkungan Hidup Muntoro Danardono yang diikuti sekitar 150 pasukan kuning dan staf Kantor Lingkungan Hidup.
Adapun rute yang dilewati oleh rombongan arakan tersebut dimulai dari depan Balai Kota Madiun menuju Jalan Panglima Sudirman – Jalan Dr. Soetomo – Jalan Jawa – Jalan Pahlawan – Jalan Yos Sudarso – Jalan Basuki Rahmat – Jalan Imam Bonjol – Jalan Slamet Riyadi – Jalan Setia Budi – Jalan Tanjung Raya – Jala Kelapa Manis – Jalan Taman Praja – Jalan Serayu Timur – Jalan DI Panjaitan – Jalan Soekarno Hatta – Jalan Trunojoyo – Jalan Mayjen Sungkono – Jalan A.Yani dan kembali ke Jalan Pahlawan Balai Kota Madiun.
Sugeng menjelaskan, Adipura Kirana tersebut berhasil diraih tak lepas dari inovasi Pemkot Madiun yang mampu menggabungkan pengelolaan bidang ekonomi, wisata, dan investasi yang berbasis lingkungan hidup di wilayahnya.
Hal itu diwujudkan dengan adanya bank sampah Matahari di Kelurahan Winongo yang mampu mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi barang yang bernilai ekonomi. Sehingga memberikan penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga anggotnya.
Upaya daur ulang sampah tersebut juga masuk top 99 inovasi pelayanan publik terbaik versi Kemenpan RB. Selain itu, pemanfaatan gas metan di tempat pembuangan akhir (TPA) Winongo untuk 200 rumah tangga di sekitarnya juga dinilai luar biasa sehingga mengurangi kebutuhan pembelian bahan bakar.
"Di situlah letak fungsi ekonominya. Mampu menyulap sampah menjadi sesuatu yang menghasilkan uang dan pemafaatan gas metan dari sampah sebagai pengganti bahan bakar," kata dia.
Hal lain yang membuat Kota Madiun layak membawa pulang Piala Adipura Kirana adalah upaya pemkot dalam pembuatan 3.801 sumur resapan di bawah trotoar yang tersebar di 31 ruas jalan di Kota Madiun.
Sumur resapan itu berfungsi sebagai tangkapan air untuk mengurangi genangan setelah hujan deras mengguyur, sekaligus tambahan cadangan air tanah.
Masyarakat Kota Madiun yang melihat iring-iringan arakan Piala Adipura dengan menggunakan kendaraan roda empat dan motor tersebut sangat antusias. Mereka mengaku senang dan ikut bangga. "Saya bangga Kota Madiun meraih Adipura lagi. Ke depan harus dipertahankan dan lebih baik lagi," kata warga Jalan Basuki Rahmat, Rini Sulistyo. (*)