Tulungagung (Antara Jatim) - Pengamanan markas kepolisian di Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek, Jawa Timur diperketat pasca-tertembaknya gembong teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu.
"Pengamanan ditingkatkan di semua mako kepolisian, termasuk jajaran polres/polresta sesuai instruksi Mabes Polri," kata Kasat Sabhara AKP Irwantono di Tulungagung, Kamis.
Menurut Irwantono, tidak hanya Mapolres Tulungagung yang diperketat namun juga sejumlah objek vital daerah demi mengantisipasi aksi balas kelompok ekstremis yang tidak terima dengan tertembaknya gembong teroris Santoso.
Bentuk peningkatan keamanan di Mapolres Tulungagung menyolok terlihat di bagian pintu masuk dari arah jalan yang kini diportal dan dijaga sedikitnya dua hingga empat anggota sabhara.
Pengunjung atau tamu yang masuk, siapapun akan melalui proses "screening" atau pemeriksaan standar seperti digeledah, detektor logam serta pemeriksaan kartu kependudukan (KTP/SIM).
"Kami juga tidak ingin insiden di (polres) Solo terulang," katanya.
Pemandangan serupa juga terlihat di Mapolres Trenggalek. Begitu memasuki pintu gerbang polres, pengunjung terlebih dulu harus meminta izin petugas jaga untuk membuka portal yang dipasang setinggi kurang lebih 1,5 meter.
Selain pos khusus di portal masuk mapolres, di area pintu masuk juga terdapat ruang sentra pelayanan kepolisian (SPK) yang tupoksinya (tugas pokok dan fungsi), menerima pengaduan warga sekaligus mengawasi alur keluar-masuk pengunjung serta tamu polres.
"Semua pengunjung juga diharuskan untuk mengenakan tanda pengenal dan harus dikembalikan ke petugas jaga saat mereka hendak keluar polres," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek Iptu Adit Suparno.(*)
Pengamanan Mako Polres Tulungagung dan Trenggalek Diperketat
Rabu, 20 Juli 2016 20:15 WIB
"Pengamanan ditingkatkan di semua mako kepolisian, termasuk jajaran polres/polresta sesuai instruksi Mabes Polri," kata Kasat Sabhara AKP Irwantono di Tulungagung, Kamis.