Pasuruan, (Antara Jatim) - Arus balik/milir dari Malang menuju Surabaya menumpuk di simpang empat pintu masuk jalan tol Pandaan sepanjang tiga kilometer (km) akibat volume kendaraan, Minggu (10/7) malam atau "H+3".
"Dinas Perhubungan (Dishub) telah melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan panjang, yaitu dengan mempercepat pergantian lampu merah," kata Kepala Dishub Kabupaten Pasuruan Heri Yitno, di Pasuruan, Senin.
Pada masa mendatang, pihaknya telah merencanakan untuk membebaskan lahan pada titik simpang empat Taman Dayu Pandaan, sehingga pada titik tersebut bisa dilebarkan hingga empat lajur.
"Proses pembebasan lahan saat ini sudah berlangsung. Namun pembangunannya akan dilakukan pada akhir tahun 2016 atau awal 2017," kata Heri Yitno.
Sementara itu, Kanit Patroli Polres Pasuruan, Iptu Gede Sukana menambahkan, kemacetan arus lalu lintas tersebut terjadi karena tingginya volume kendaraan.
"Untuk mengantisipasi pada ruas jalur tersebut, kami telah memasang barikade pada persimpangan jalan agar tidak digunakan untuk putar balik pengendara," ujarnya.
Meski terjadi kepadatan, lanjutnya arus lalu lintas relatif lancar, namun pihaknya masih memasang barikade di jalur Purwodadi hingga Pandaan agar tidak digunakan untuk putar balik arah pengendara.
"Kemacetan arus lalu lintas dari Malang ini terjadi sejak di jalur Purwodadi-Purwosari. Setelah melewati simpang tiga Purwosari arus lalu lintas kembali menumpuk di kawasan Sukorejo hingga Pandaan," paparnya.
Seorang pengendara asal Surabaya, Slamet Wahyudi menuturkan harus rela menghadapi kemacetan di jalur Malang-Pandaan sejauh 40 KM yang harus ditempuh sekitar tiga jam.
"Kendaraan berhenti lama mulai di Sukorejo karena ruas jalan yang sempit. Perjalanan dari Malang sampai Pandaan lebih dari tiga jam," tandasnya. (*)