Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro naik hingga bisa masuk Siaga II (14,00 meter) disebabkan pengaruh pasokan banjir di daerah hulu, Jawa Tengah.
"Kalau lokal terjadi hujan deras maka luapan Bengawan Solo akan lebih tinggi lagi," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Minggu.
Sesuai data di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro merangkak naik dengan cepat menjadi 10,04 meter, pada Minggu pukul 15.00 WIB.
Ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer ke arah hulu dalam waktu bersamaan merangkak naik menjadi 25,27 meter.
"Kenaikan air Bengawan Solo rata-rata sekitar 0,50 meter per jamnya," ucapnya.
Menurut dia, banjir Bengawan Solo di Jurug, Solo, yang hingga mencapai siaga merah (III} akan mempengaruhi secara signifikan ketinggian air di daerah hilir Jawa Timur.
Apalagi, lanjut dia, Kali Kening di Tuban, yang airnya masuk ke Bengawan Solo juga terjadi banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Kenduruan.
"Soal berbagai persiapan personel tidak ada masalah. Kalau sewaktu-waktu terjadi banjir luapan Bengawan Solo hanya tinggal mengkoordinasikan," ucapnya, menegaskan.
Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi Andik menambahkan banjir Bengawan Solo yang terjadi sehari lalu airnya sudah mulai merambah Bengawan Solo di Ngawi.
"Sekarang ini Bengawan Solo di Ngawi airnya deras menandakan debit air dari Jurug, Solo mulai merambah Ngawi," paparnya.
Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Jayadi menjelaskan kondisi debit air Bengawan Solo di daerah hilir Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, juga Ngresik, sebelumya dalam keadaan kosong.
"Kalau ada tambahan pasokan air dari daerah hulu ya menguntungkan warga di daerah hilir Jawa Timur yang memanfaatkan air Bengawan Solo untuk pertanian atau tambak," ucapnya, menegaskan. (*)