Malang (Antara Jatim) - Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Malang, Jawa Timur, selama bulan Ramadhan bakal menggelar program "Ngabuburit Sadar Pajak Meraup Barokah" untuk meningkatkan angka partisipasi warga dalam membayar pajak.
Kepala Dispenda Kota Malang Ade Herawanto di Malang, Minggu mengemukakan bulan Ramadhan bukan berarti lalai atau menunda membayar pajak. "Kami akan mengambil momentum Ramadhan ini dengan Ngabuburit Sadar Pajak Meraup Barokah, sehingga tidak ada alasan bagi warga untuk tidak emmbayar pajak karena bulan Ramadhan," kata Ade.
Ia mengatakan Program Ngabuburit Sadar Pajak tersebut mulai digeber Senin (6/6). Dispenda akan membuka stand pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) serta pajak-pajak lainnya di kawasan Jalan Soekarno Hatta Kota Malang. Stand Ngabuburit Sadar Pajak tersebut juga bakal buka selama sebulan penuh.
Menurut Ade, pembukaan stand Ngabuburit Sadar Pajak Meraup Berkah bersamaan dengan lanching wisata religi selama Ramadhan yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, juga selama satu bulan penuh di lokasi yang sama dengan stand Dispenda.
Sementara itu, Wali Kota Malang Moch Anton menyambut baik program yang dilincurkan Dispenda tersebut. "Meski bulan Ramadhan, kita harus tetap disiplin dalam membayar kewajiban kita sebagai warga negara, salah satunya adalah membayar pajak tepat waktu," katanya di sela acara kirim doa tujuh hari mendiang ibundanya, Hj Sumiati, di kediamannya di Tlogomas, Kota Malang.
Pada kesempatan itu wali kota juga berpesan agar di bulan Ramadhan ini masyarakat juga meningkatkan kedisplinannya dalam berbagai sendi kehidupan. "Tuntunan memperbanyak shalat berjamaah tepat waktu, memperkuat jalinan kebersamaan, kekompakan serta kedisiplinan waktu sangat penting untuk mengubah tatanan hidup agar lebih baik lagi," ucapnya.
Program Ngabuburit Sadar Pajak Meraup Berkah tersebut merupakan yang pertama kalinya, namun Dispenda tak pernah absen dalam setiap kegiatan, baik yang diselenggarakan oleh Pemkot malang maupun instansi lainnya, termasuk dalam program "blusukan" Wali Kota Malang Moch Anton yang dilakukan dua pekan sekali di daerah-daerah pinggiran.(*)
