Jember (Antara Jatim) - Pendapatan Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai meningkat pada bulan April 2016, padahal sebelumnya badan usaha milik daerah tersebut selalu mengalami kerugian sejak dua tahun lalu.
"Alhamdulillah pendapatan Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Jember bulan ini mencapai Rp3,3 miliar, sedangkan biaya produksi setiap bulannya sebesar Rp3 miliar, sehingga masih ada keuntungan," kata Pelaksana tugas (Plt) Direktur PDP Kahyangan Jember, Mirfano di Jember, Senin.
Setelah ditunjuk sebagai Plt Direktur PDP Kahyangan oleh Bupati Jember Faida pada 22 Maret 2016, Mirfano melakukan pembenahan sumber daya manusia (SDM) dan melakukan promosi besar-besaran terhadap komoditas kopi yang selama ini belum dimaksimalkan oleh pihak direksi.
"Ada dua hal besar yang memengaruhi peningkatan pendapatan PDP Kahyangan yakni harga karet yang mulai membaik dan penjualan kopi yang meningkat, bahkan pendapatan saat ini sudah melebihi biaya operasional PDP yang sebelumnya merugi sekitar Rp1 miliar per bulan," tuturnya.
Menurutnya harga karet perlahan-lahan naik dari Rp16.000 per kilogram menjadi Rp19.000 per kilogram karena selama ini komoditas karet tersebut menjadi komoditas utama di PDP Kahyangan.
"Sejak saya menjadi Plt Direktur, sudah tiga kali dilakukan penjualan karet yang harganya mulai naik dan saat ini ada kecenderungan harga karet dunia akan terus naik. Mudah-mudahan harga karet tetap bagus," ucap Mirfano yang juga Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jember itu.
Sedangkan untuk kopi, Mirfano mengaku terus melakukan berbagai promosi untuk meningkatkan penjualan kopi dan semua pegawai di PDP harus bisa menjadi marketing yang baik untuk menjual kopi kahyangan itu.
"Alhamdulillah omset kopi naik dua kali lipat, bahkan dalam sehari bisa menembus pendapatan sebesar Rp27 juta untuk kopi bubuk dalam kemasan dan kopi sangrai," ujarnya menambahkan.
Sebelumnya, Bupati Jember Faida mengaku optimistis Mirfano dapat membangkitkan badan usaha milik daerah tersebut karena pejabat yang bersangkutan sudah memiliki pengalaman di PDP tersebut.
"Saya menunjuk Pak Mirfano sebagai Plt Direktur PDP Kahyangan bukan tanpa sebab karena beliau sudah pernah memimpin di sana, sehingga sudah mengenal lebih dalam tentang perusahaan daerah itu," tuturnya.
Ia berharap komoditas kopi yang dihasilkan PDP Kahyangan tidak hanya diekspor dalam bentuk biji kopi, namun dikelola dari hulu hingga hilir yang dapat memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.(*)