Bojonegoro (Antara Jatim) - "Field Manager" Pertamina EP Asset 4 Field, Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto mengatakan pengembangan wisata minyak Wonocolo di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, membutuhkan dukungan masyarakat.
"Pengembangan wilayah sumur minyak tua Wonocolo sebagai obyek wisata tidak mungkin bisa berhasil tanpa dukungan masyarakat lokal, termasuk para penambang," katanya, di Bojonegoro, Senin.
Oleh karena itu, katanya, Pertamina EP melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk para penambang minyak tradisional, agar bersedia menerima dan mendukung program pengembangan desa wisata.
Bahkan, menurut dia, masyarakat juga penambang diajak studi banding dalam pengelolaan objek wisata di Gunung Merapi, Gua Pindul dan Gunung Purba, di Yogyakarta.
"Lewat studi banding salah satu manfaatnya yaitu warga diajak lebih ramah dalam melayani wisatawan," ucapnya, menegaskan.
Ia mengharapkan masyarakat Wonocolo memiliki kebanggaan bahwa daerahnya bukan saja dikenal sebagai daerah penambangan minyak tradisional, tetapi juga mulai dikenal sebagai daerah yang dipersiapkan secara khusus sebagai wisata desa.
Yang jelas, menurut dia, pemetaan lokasi yang akan digunakan wisata, akses jalan, dan fasilitas pendukung lainnya seperti pusat informasi/museum, sudah dipersiapkan. Selain itu juga sudah dipersiapkan jalan untuk para pecinta "offroad".
Wisatawan, lanjut dia, bisa menyewa mobil yang disewakan warga sejumlah desa di Kecamatan Kedewan.
Di kawasan penambangan minyak tradisional, sudah terpasang tulisan besar mirip kawasan "Hollywood", yaitu Wonocolo dan "The Little Teksas Wonocolo", dan persiapan lainnya.
"Lintasan yang dipersiapkan berada di tengah-tengah pengeboran minyak tradisional yang masih menggunakan penyangga kayu untuk menarik minyak dari perut bumi," jelas dia.
Ia menambahkan pengembangan objek wisata minyak Wonocolo, akan mendukung program pemerintah kabupaten (pemkab) yang akan mengembangkan daerahnya sebagai "geoheritage petroleum" dan "geopark petroleum".
"Penataan objek wisata minyak Wonocolo sudah mencapai 90 persen. Saya kira semuanya sudah siap ketika peluncuran pada 27 April," jelas Petugas dari Pertamina EP Asset 4 Field Cepu Moch. Amin, yang mengawasi pekerjaan penataan objek wisata minyak Wonocolo.
Menurut dia, pengelolaan objek wisata minyak Wonocolo, akan dilakukan masyarakat yang tergabung di dalam kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Kecamatan Kedewan.
"Pengunjung berangkatnya dari rumah singgah di Desa Wonocolo, kemudian mengunjungi sejumlah lokasi di kawasan penambangan sumur minyak, yang semua lokasinya diketinggian dan kembali lagi di rumah singgah," paparnya. (*)