Sidoarjo, (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendorong kepada masing-masing pemerintah kabupaten dan pemerintah kota untuk mempercepat pemberian bantuan kepada korban bencana yang ada di Indonesia.
"Kami mendorong kepada masing-masing pemerintah kabupaten untuk mempercepat pemberian bantuan kepada korban bencana yang ada di daerahnya masing-masing," katanya usai menghadiri doa bersama jamaah Al-Khidmah di Alun-Alun Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu.
Ia mengemukakan, saat ini terdapat 274 titik yang potensial longsor dan banjir yang sebetulnya sudah dikoordinasikan sejak Septebember 2015 untuk siap-siap di masing-masing kabupaten kota.
"Standar operasi yang disiapkan Kementerian Sosial dibuat untuk memudahkan pemberian logistik jika terjadi di bencana di masing-masing kabupaten kota di Indonesia.
"Jika di masing-masing kota atau kabapaten terjadi bencana maka, pemerintah kabupaten bisa mengeluarkan surat keputusan darurat cadangan dan bisa mengeluarkan cadangan beras pemerintah maksimal 100 ton," katanya.
Kalau itu sudah terpakai, kata dia, maka dilaporkan gubernur dan gubernur membuat surat keputusan darurat untuk menggunakan cadangan beras sampai dengan 200 ton.
"Baru kemudian yang di atas 200 ton akan menjadi tugas dari Menteri Sosial untuk memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang terjadi bencana," katanya.
Ia mengatakan, biasanya penyaluran bantuan tersebut terkendala adanya lokasi yang sudah terputus atau terisolasi akibat bencana seperti jalan terputus atau juga jembatan ambruk.
"Maka, untuk kondisi seperti di Sampang, Madura misalnya, bisa menggunakan sarana lain seperti perahu. Dan Kementerian Sosial sudah memberikan bantuan satu unit perahu. Mungkin besok Senin kami akan datang untuk memberikan bantuan lanjutan," katanya.
Ia mengatakan, pemberian bantuan tersebut sudah termasuk di dalamnya adalah pembentukan dapur umum yang dibutuhkan untuk memenuhi konsumsi warga masyarakat yang mengungsi.
"Bantuan tersebut sudah termasuk pemberian bantuan dapur umum yang digunakan oleh pengungsi korban bencana alam," katanya.(*)