Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merekomendasikan sekitar 161 rumah di Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak direlokasi karena terdampak pergerakan tanah yang terus meluas dan bertambah dalam.
Kordinator Lapangan Tanggap Darurat (TDB) BPBD Cianjur Herman, di Cianjur, Minggu, mengatakan selama dua hari terakhir hujan tidak turun sehingga warga dapat kembali ke rumah guna mengamankan barang dan surat berharga sambil melihat kondisi rumah.
"Kalau siang sampai petang warga kembali ke rumah untuk melihat kondisi dan mengamankan barang berharga termasuk membongkar pintu dan jendela agar tidak rusak ketika bangunan rumah tiba-tiba ambruk akibat pergerakan tanah," katanya.
Sebagian besar warga yang rumahnya rusak berat dan sedang ketika hujan tidak turun memilih menumpang di rumah sanak saudaranya yang merupakan rumah panggung kecuali saat hujan turun deras mereka dievakuasi ke tenda yang dibangun di sejumlah titik.
Setiap hari petugas dan relawan melakukan pendataan dan perkembangan pergerakan tanah termasuk mendata kembali kerusakan yang terus bertambah bahkan beberapa rumah yang semula terancam mengalami rusak ringan dan rusak sedang menjadi rusak berat.
"Kami terus memperbaiki data selama TDB, di mana kegiatan tersebut menjadi patokan apakah akan diperpanjang atau tidak, serta memastikan masyarakat terlayani mulai dari makan hingga pemeriksaan kesehatannya," kata Herman.
Dia menjelaskan selama satu pekan TDB pihaknya mencatat kerusakan rumah warga terdampak semakin parah, bahkan kedalaman pergerakan tanah di tujuh kampung semakin dalam meski hujan tidak turun selama dua hari terakhir.
Terdata rumah rusak sekitar 161 unit dengan berbagai kategori baik ringan, sedang maupun berat serta 88 rumah terancam, sehingga pihaknya merekomendasikan 161 kepala keluarga harus direlokasi karena kondisi tanah di perkampungan sudah tidak layak huni.
"Kami sudah laporkan kondisinya ke Pemkab Cianjur melalui BPBD Cianjur dengan harapan selain mendapat bantuan, proses relokasi harus dilakukan karena perkampungan sudah tidak layak huni dan ditakutkan pergerakan tanah akan terus terjadi," katanya.
BPBD Cianjur rekomendasikan 161 rumah terdampak pergerakan tanah direlokasi
Minggu, 1 Desember 2024 16:30 WIB