Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menginstruksikan kepada Bupati Sidoarjo dan Wali Kota Probolinggo untuk menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah karena jumlah kasus yang terjadi di kedua daerah setempat cukup tinggi.
"Di Sidoarjo dan Probolinggo angkanya lebih tinggi 100 persen dibanding bulan yang sama pada tahun sebelumnya sehingga termasuk kriteria KLB," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, di Sidoarjo pada Januari 2015, tercatat sebanyak 21 kasus kemudian tahun ini mencapai 45 kasus, sedangkan di Kota Probolinggo tahun ini mencapai 47 kasus dibandingkan bulan sama tahun 2014 sebanyak 20 kasus.
Menurut dia, awalnya di kedua daerah tersebut memang belum menetapkan status KLB meskipun sudah memenuhi kriteria.
"Pagi tadi kami konfirmasi ke Probolinggo memang belum ada penetapan. Tapi ada Surat Gubernur Jatim yang secara khusus kepada kedua kepala daerah itu agar menetapkan KLB DB," ucapnya.
Sebagai perbandingan, pada Januari 2015 di Jatim terdapat sebanyak 27 daerah mengalami KLB DB dengan total kasus sebanyak 19.942 kasus dengan kematian 277 orang selama setahun.
Berdasarkan laporan yang diterima dari Dinas Kesehatan Jatim pada 1 Januari hingga 4 Februari 2016 pukul 07.00 WIB, jumlah total kasus di 38 kabupaten/kota tercatat sebanyak 2.378 kasus dengan 45 orang meninggal dunia.
"Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2015 maka jauh berkurang, yang mana jumlahnya 4.584 kasus dengan korban jiwa mencapai 59 orang," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Sementara itu, pihaknya mengaku telah melakukan upaya penanggulangan, antara lain menyampaikan Surat Edaran Gubernur Jatim tentang kewaspadaan dini sebelum masa penularan pada November 2015, deklarasi Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik, melakukan pendampingan yang mengalami peningkatan kasus DB, meliputi mentoring klinik dan Bimtek PE.
Selanjutnya, mendistribusikan dan menyiapkan stok logistik dan peralatan untuk penanggulangan DB yang akan didistribusikan ke daerah yang memerlukan.
Selain itu, Pemprov telah mendistribusikan Larvasida cair sebanyak 13.615 mililiter dan Insektisida sebanyak 1.417 liter, sedangkan stok Larvasida cair masih 1.385 mililiter dan Insektisida 119 liter atau setara untuk 119 'fogging focus'.
"Pemprov juga telah menyampaikan surat edaran kedua kalinya kepada seluruh kepala daerah tentang kewaspdaan dini demam berdarah," katanya. (*)