Kediri (Antara Jatim) - Keluarga mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Kediri, Jawa Timur, bersiap menyambut kedatangan anggota keluarga mereka yang sebelumnya sempat tinggal di Kalimantan, bergabung dengan anggota kelompok lainnya.
Salah satunya diungkapkan oleh Minghaj Maytigor (21), Warga Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Ia dengan keluarga besarnya tidak sabar menanti kedatangan anggota keluarga yang sebelumya ke Kalimantan itu.
"Kami sangat senang karena mereka semua akan dipulangkan. Kami juga sudah menunggu dan siap menyambut mereka," kata Minghaj saat dikonfirmasi, Senin.
Ia juga mengaku sudah memendam rindu pada keluarga, sebab sudah lama tidak bertemu. Selain itu, ia juga rindu dengan adiknya. Sebelumnya, adiknya sempat curhat, jika tidak betah tinggal di Kalimantan.
Selain karena lokasi, di tempat baru itupun tidak nyaman. Terlebih lagi, saat bekerja tidak mendapatkan upah dan menurut adiknya, ia tidak bisa istirahat. Adiknya ingin secepatnya pulang, namun terkendala biaya.
Saat ini, ia dengan keluarga lain sedang menunggu. Dari informasi yang disampaikan, keluarganya akan diantar sampai ke rumah, sehingga ia pun tidak perlu datang ke kantor Pemkab Kediri.
"Saya dapat kabar akan diantarkan sampai ke rumah, nanti malam kemungkinan sudah sampai rumah," ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Kediri, sudah menjemput warga asal kabupaten ini yang sebelumnya pergi ke Kalimantan, bergabung dengan pengikut kelompok masyarakat Gafatar. Rombongan ke Surabaya dengan mengendarai bus dan mendapatkan kawalan dari Polres Kediri. Selain itu, juga terdapat mobil ambulans yang turut serta dibawa untuk mengangkut warga yang sakit.
Haris mengungkapkan, jumlah warga Kabupaten Kediri yang menjadi mantan pengikut Gafatar adalah 17 orang. Mereka dipastikan terdata di Surabaya dan akan dibawa semuanya ke kabupaten.
Setelah tiba, nantinya warga mantan Gafatar itu akan dikumpulkan dahulu untuk mendapatkan pembinaan dan diantarkan ke rumahnya. Mayoritas mereka berasal dari Kecamatan Gurah, tepatnya di Desa Sukorejo serta Desa Tirukidul, serta Kecamatan Pare.
"Ada 17 warga di Kabupaten Kediri dan mereka dipulangkan semua," katanya.
Sebuah permukiman yang disebut didiami oleh warga mantan pengikut Gafatar di Desa Moton Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dibakar massa pada Selasa (19/1) petang sekitar pukul 15.20 waktu setempat. Di daerah itu, pengikut Gafatar diketahui disediakan lahan sekitar 5.000 hektare yang akan dikelola anggotanya sebagai lahan pertanian. Mereka secara bertahap dipulangkan ke Semarang, Jawa Tengah dan Surabaya, Jawa Timur.
Hal serupa juga terjadi di Desa Simbak Jaya, Binjau Hulu, Kabupaten Sintang dan Desa Sukadana, Kayong Utara, Kabupaten Ketapang, yang hampir 1.000 mantan anggota Gafatar dievakuasi dan "dipaksa" kembali ke daerah asalnya.
Pemerintah memulangkan warga mantan Gafatar tersebut ke daerahnya masing-masing dengan mengendarai pesawat, termasuk di Jatim. Mereka sebelumnya diinapkan di Surabaya sebelum dijemput oleh pemerintah kabupaten setempat.
Pemerintah berharap, keluarga serta tetangga juga menyambut baik kedatangan warga mantan pengikut Gafatar di daerahnya. (*)