Surabaya (Antaranews Jatim) - Sejumlah warga asal Pulau Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menyambut kepulangan keluarganya yang selamat dari bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.
Mereka melakukan penjemputan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Senin (8/10) malam dengan membentangkan semacam spanduk dari kertas karton bertuliskan "Korban Gempa Tsunami Palu `Tonduk` Raas Gelombang II".
"Tonduk adalah nama desa kami di Pulau Raas, Kabupaten Sumenep. Kami menyambut kepulangan 149 warga Desa Tonduk yang menjadi korban gempa dan tsunami Palu, yang malam ini tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," ujar Musanto, salah seorang warga Pulau Raas, yang menjemput kepulangan keluarganya asal Palu, saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Selasa dini hari.
Dia menjelaskan selama puluhan tahun warga Pulau Raas banyak yang merantau ke Sulawesi dan terdata ratusan orang asal desanya menetap di Palu.
"Karena asal-usul kami juga ada keturunan darah dari orang Sulawesi, sehingga banyak warga Pulau Raas yang turun temurun selama bertahun-tahun merantau dan menetap di Sulawesi," katanya.
Musanto, yang juga bekerja sebagai petugas pendamping Dinas Sosial di Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, mengisahkan, ketika terjadi gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah, pada 28 September lalu, perangkat di desanya segera berkoordinasi untuk melakukan pendataan korban.
"Kami mendata ada sekitar 300 warga asal Desa Tonduk Pulau Raas yang menetap di Palu. 204 orang di antaranya berada di lokasi terdampak gempa dan tsunami," ujarnya.
Dari 204 warga asal Desa Tonduk Pulau Raas yang berada di lokasi terdampak gempa dan tsunami tersebut, diperoleh informasi dua orang di antaranya menjadi korban yang terdata telah meninggal dunia, serta dua orang lainnya mengalami luka parah yang hingga kini masih dirawat di rumah sakit setempat di Kota Palu.
"Kami pun melakukan koordinasi untuk memulangkan sekitar 200 warga Desa Tonduk yang selamat dari bencana gempa dan tsunami ke Pulau Raas. Pemulangan dilakukan dengan dua gelombang, semuanya menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," katanya.
Gelombang pertama, sebanyak 51 orang warga Desa Tonduk, telah dipulangkan terlebih dulu menggunakan kapal laut yang sandar di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Minggu malam, 7 Oktober.
"Hari ini adalah pemulangan korban gempa Palu asal Desa Tonduk Gelombang II, berjumlah 149 orang, yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB," ucap Musanto.
Dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, ratusan korban gempa dan tsunami asal Desa Tonduk Pulau Raas itu, pada dini hari ini langsung melanjutkan perjalanan darat menggunakan bus menuju Kota Sumenep, Pulau Madura, yang kira-kira memakan waktu selama empat jam.
Setibanya di Sumenep, mereka masih harus kembali menempuh perjalanan laut, menggunakan perahu kayu dengan tenaga mesin untuk sampai di desa asalnya, Pulau Raas, yang kira-kira jika cuaca normal berjarak tempuh sekitar lima jam. (*)
Keluarga Sambut Kepulangan Korban Gempa Palu
Selasa, 9 Oktober 2018 1:28 WIB
Dari 204 warga asal Desa Tonduk Pulau Raas yang berada di lokasi terdampak gempa dan tsunami tersebut, diperoleh informasi dua orang di antaranya menjadi korban yang terdata telah meninggal dunia, serta dua orang lainnya mengalami luka parah yang hingga kini masih dirawat di rumah sakit setempat di Kota Palu