Keluarga Sambut Baik Gelar Pahlawan KH Wahab Hasbullah
Jumat, 7 November 2014 7:39 WIB
Kediri (Antara Jatim) - Keluarga almarhum KH Wahab Hasbullah, ulama Nahdlatul Ulama menyambut baik gelar pahlawan yang akan diberikan pemerintah dan ingin menularkan pemikirannya ke masyarakat luas, sehingga bisa bermanfaat.
"Kami ingin sosialisasi pemikiran Mbah Wahab. Pemikiranya harus diteruskan, bukan hanya pada anak turunnya, tapi seluruh rakyat Indonesia," kata M Romahurmuzy, salah seorang cucu KH Wahab Hasbullah saat berkunjung ke Kediri, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengatakan, semangat untuk ikut memperjuangkan kemerdekaan NKRI dari penjajah asing perlu ditularkan dan diteladani. Semangat itu diharapkan juga dapat memberikan inspirasi bagi para santri.
Semangat itu, lanjut dia, dalam perjuangan antara nasionalisme dan agama tidak bisa dipisahkan, dan agama tanpa diaplikasikan dengan nasionalisme, akan menjadikan nasionalisme itu tidak utuh.
Pihaknya menyambut baik gelar pahlawan yang diberikan oleh pemerintah pada KH Wahab Hasbullah dan mengucapkan banyak terimakasih. Rencananya, gelar itu akan diberikan oleh pemerintah, dan ia akan mewakili keluarga untuk menerima gelar kehormatan tersebut.
Ketua Umum DPP PPP versi Mukmatar Surabaya itu tidak ingin menyinggung terkait gelar itu lambat diberikan, dan hanya menegaskan jika gelar pahlawan nasional itu diberikan, bukan hanya untuk keluarga melainkan untuk Nahdlatul Ulama.
"Dengan demikian, bertambah pengakuan negara pada peran penting Nahdlatul Ulama untuk mempertahankan kemerdekaan maupun dalam proses pembanguna karakter yang akhlakul karimah," katanya.
KH Wahab Hasbullah merupakan seorang ulama besar Indonesia. Beliau lahir pada bulan Maret 1888, di Tambakberas, Jombang, Jawa Timur dan wafat pada 29 Desember 1971 dan dimakamkan di PP Tambakberas, Jombang. Beliau merupakan seorang ulama yang menekankan pentingnya kebebasan dalam keberagamaan terutama kebebasan berpikir dan berpendapat. Untuk itu kyai Wahab membentuk kelompok diskusi Tashwirul Afkar (Pergolakan Pemikiran) di Surabaya pada 1941. (*)