Tulungagung (Antara Jatim) - Polda Jawa Timur memperketat pengamanan beberapa kantor perwakilan negara sahabat, terutama konsulat jenderal asing yang ada di wilayahnya demi mengantisipasi serangan teroris di Perancis dan mengancam beberapa negara Eropa lain.
"Di wilayah kita ada sejumlah kantor konsulat (jenderal), itu yang menjadi fokus pengamanan kita saat ini," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji saat berkunjung ke Mapolres Tulungagung, Selasa.
Salah satu bentuk pengamanan yang ditingkatkan oleh jajaran Polda Jatim adalah penambahan personel di setiap kantor konsulat jenderal negara sahabat.
Pemeriksaan dan antisipasi selanjutnya dilakukan terhadap setiap tamu atau orang asing yang datang, demi mencegah serangan teroris yang biasanya menyaru sebagai warga biasa.
"Tidak hanya kedutaan dan kantor konsulat asing, secara keseluruhan keamanan wilayah diperketat," tegasnya.
Menindaklanjuti besarnya potensi ancaman terorisme secara nasional, ia mengatakan dirinya selaku kapolda telah menginstruksikan kepada kasat brimob dan masing-masing kasatwil untuk mengantisipasi potensi gerakan esktremis yang berpotensi memicu destabilitas keamanan wilayah.
"Kami juga sudah kerahkan tim densus untuk melakukan pengamatan dan antisipasi. Jangan sampai insiden serangan teror di Perancis terjadi di Indonesia, khususnya Jawa Timur," ujarnya.
Kendati meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan, ia menegaskan wilayah Jawa Timur sejauh ini aman dan kondusif.
Tidak ada potensi gerakan ekstremis ataupun teroris meski beberapa sempat terendus memiliki kemiripan dengan pola simbol-simbol Negara Islam Iraq atau ISIS.
"Untuk wilayah. Jatim sementara aman. Tidak ada yang mendapat perlakuan khusus berkaitan dengan terorisme," tegasnya.
Sejumlah serangan teroris yang dilakukan kalangan ekstremis yang diduga bergabung di ISIS di Perancis menjadi sinyal tanda bahaya bagi keamanan nasional sejumlah negara lain di dunia, termasuk Indonesia.
Hal itu mengacu pada fakta bahwa Perancis adalah salah satu negara dengan sistem intelijen terbaik di dunia. (*)