Malang (Antara Jatim) - Kota Malang terus dibelit masalah peningkatan volume sampah akibat terus bertambahnya jumlah penduduk di daerah itu, bahkan sampah domestik atau rumah tangga yang dihasilkan setiap hari mencapai 660 ton.
"Volume sampah domestik pada tahun lalu mencapai 640 ton per hari, namun sekarang sudah mencapai 660 ton. Dari 660 ton sampah domestik itu yang bisa diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Supiturang hanya 420 ton hingga 440 ton per hari," kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang Lilis Pujiharti di Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Limbah sampah domestik yang tidak terangkut ke TPA Supiturang sekitar 240 ton per hari tersebut, kata Lilis, dipilah di tempat pembuangan sementara (TPA) yang selanjutnya diolah menjadi berbagai produk, seperti kerajinan daur ulang, pupuk kompos atau diolah menjadi bijih plastik melalui program Bank Sampah Malang (BSM).
Hanya saja, lanjutnya, upaya pemerintah untuk menjaga Kota Malang tetap bersih, masih ada kendala kebiasaan sebagian warga yang kurang baik, yakni membuang sampah di sungai, terutama warga yang tinggal di sepanjang sungai brantas (DAS) atau sungai-sungai besar lainnya, seperti Kali Metro, Sungai Amprong dan Sungai Bango.
Oleh karena itu, kata Lilis, DKP secara intensif terus berupaya melakukan pembersihan di area yang berpotensi banjir akibat penyumbatan saluran drainase. Apalagi, saat ini sudah memasuki musim penghujan. "Harapan kami warga yang berdekatan dengan saluran drainase bisa menjaga lingkungannya," ujarnya.
Sementara itu, di Kota Batu, sampah juga menjadi permasalahan tersendiri dan salah satu penyebab terjadinya banjir juga sampah. Bahkan, bukan hanya sampah domestik, melainkan kasur dan kayu balok yang dibuang di saluran air (drainase).
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Batu mencatat produksi sampah di Kota Batu mencapai 60 hingga 70 ton per hari. Volume tersebut bisa bertambah saat memasuki musim liburan atau akhir pekan, yakni bisa mencapai 90 ton.
"Ada 14 truk pengangkut sampah yang beroperasi dengan mobilitas tinggi," kata Kepala Dinas Cipta Karya dan tata Ruang Kota Batu Arif Setyawan.***4*** (T.E009)
(T.E009/B/I007/I007) 14-11-2015 08:11:59