Madiun (Antara Jatim) - Komando Resor Militer 081/Dhirotsaha Jaya (Korem 081/DSJ) terus mendorong penyerapan beras petani ke Bulog yang ada di wilayah hukumnya guna mendukung swasembada pangan yang ditargetkan pemerintah tercapai dalam tiga tahun ke depan.
Komandan Korem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf Hardani Lukitanta Adi, di Madiun, Kamis, mengatakan, target penyerapan beras petani ke Bulog di wilayah hukumnya yang meliputi sembilan kabupaten/kota pada tahun 2015 mencapai 160.000 ton beras.
"Dari target tersebut, jumlah serapan beras telah mencapai 75 persen untuk wilayah Korem 081 yang meliputi Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Nganjuk," ujar Kolonel Inf Hardani, seusai acara tatap muka dengan insan pers di Makorem setempat.
Menurut dia, terdapat sejumlah kendala dalam penyerapan beras petani ke Bulog. Selain karena faktor alam akibat dampak Elnino, juga kurangnya kesadaran petani untuk menjual berasnya ke Bulog.
Menindaklanjuti hal itu, pihaknya menginstruksikan kepada seluruh prajurit TNI AD terutama di jajaran Korem 081/DSJ untuk memberikan dorongan kepada petani agar mau menjual berasnya ke Bulog.
Tidak hanya mendorong petani agar mau menjual berasnya ke Bulog, prajurit TNI AD juga diminta membantu dalam hal perbaikan irigasi serta pengawasan distribusi pupuk bersubsidi dan bibit tanaman. Sehingga, penyerapan beras diharapkan terus meningkat dan mencapai target.
"Target serapan hingga Desember 2015 masih kurang 25 persen. Kami yakin hal itu akan tercapai, terlebih masih ada sejumlah daerah yang belum panen pada musim tanam kemarau ini," kata dia.
Sisi lain, kemampuan dari masing-masing Bulog Sub Divre juga akan dimaksimalkan untuk menyerap beras petani sebanyak-banyaknya.
"Salah satunya adalah dengan upaya menurunkan standar prosentase "broken" atau kerusakan dari 15 persen menjadi 10 persen. Sehingga, di sisa waktu dua bulan November dan Desember ini bisa menyerap beras petani lebih banyak," katanya.
Ia menambahkan, dari sembilan daerah wilayah hukumnya, terdapat tiga kabupaten yang masih minim serapan berasnya. Ketiga wilayah tersebut adalah, Tulungagung, Trenggalek, dan Madiun. Sedangkan serapan beras di daerah lainnya, rata-rata sudah di atas 70 persen dan bahkan ada yang mendekati 100 persen.
Untuk itu, pihaknya terus menekankan pentingnya koordinasi antara komandan Kodim dengan pimpinan pemerintah daerah masing-masing, sehingga target yang dibebankan pemerintah dapat terwujud.
Seperti diketahui, untuk meraih swasembada pangan, Provinsi Jawa Timur ditarget pemerintah mampu menghasilkan 1,2 juta ton beras pada tahun ini. Dari jumlah itu, pemerintah menginginkan wilayah Jawa Timur dapat menyokong penyerapan beras Bulog hingga 500.000 ton beras. (*)