Malang (Antara Jatim) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir menyatakan kunci kejayaan bangsa Indonesia adalah keberadaan sumber daya manusia yang mau dan tampil sebagai pekerja keras, berfikir maju dan berbuat terbaik.
"Sumber daya manusia (SDM) yang bisa bekerja keras dan berfikir maju merupakan salah satu bentuk dari rasa syukur kepada Allah dengan karakter kuat, berjiwa dan berakhlak mulia. SDM-SDM yang bisa bekerja keras inilah yang akan membawa bangsa Indonesia pada kejayaan," katanya di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu.
Menurut Haedar sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia masih belum menunjukkan daya saing yang cukup bagus di kancah internasional. Dilihat dari Pendapatan per kapita, Indonesia masih kalah jauh dari Singapura dan Malaysia yang usia kemerdekaannya jauh lebih muda dari republik ini.
Oleh karena itu, katanya, sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA) ini tak ada pilihan selain harus meningkatkan SDM karena terbukti dengan hanya mengandalkan kekayaan alam saja ternyata tak banyak mengangkat daya saing bangsa Indonesi dalam percaturan dunia internasional.
Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu mengemukakan tantangan bangsa Indonesia ke depan dan Muhammadiyah juga ada didalamnya, adalah daya saing dan budaya keilmuan. Oleh karena itu, keberadaan kampus seperti UMM ini sangat strategis dalam mengambil peran tersebut.
Apalagi, lanjutnya, UMM sebagai kampus yang sering dipuji oleh tamu-tamunya dari para Dubes negara sahabat. "Jujur, saya bangga bahwa Muhammadiyah selalu dipandang positif oleh pihak lain terutama dari sisi kualitas pendidikannnya," ujarnya.
Ia menilai UMM terbukti memiliki kekuatan daya saing yang tinggi dan budaya keilmuan yang sangat luas. Untuk itu, UMM harus terus menjadi pilar Muhammadiyah dalam menyiapkan SDM agar negeri yang sudah terlalu banyak seremonial ini mampu menjadi khairu ummah (umat yang utama).
"Salah satu orientasi yang dipegang Muhammadiyah sesuai hasil muktamar adalah menjadi umat Islam yang berfikir maju, berorientasi pada kemajuan," ucapnya.(*)