Madiun (ANTARA) - Direktur Pengelolaan Kualitas PT INKA (Persero), Bambang Jatmika menyatakan bahwa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) "SMK Series" menjadi wujud komitmen INKA untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa, khususnya di sektor SDM industri perkeretaapian.
"Program yang masuk bagian dari implementasi TJSL ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan industri dan pendidikan, serta bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur," ujar Bambang Jatmika dalam kegiatan Puncak TJSL INKA SMK Series di SMKN 1 Kebonsari Kabupaten Madiun, Jatim, Selasa.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan PT INKA (Persero) tentang Peningkatan Kompetensi SDM Melalui Pendidikan Vokasi.
Selain itu, pemberian 5 set alat pengujian magnetic particle inspection, serta 50 set alat pelindung diri untuk 5 SMK binaan di Madiun Raya, yakni SMKN 1 Wonoasri, SMKN 1 Kebonsari, SMKN 1 Madiun, SMKN 1 Bendo, dan SMKN 1 Jenangan.
Bambang Jatmika menjelaskan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri kereta api, PT INKA (Persero) menyadari pentingnya SDM yang berkualitas dan kompeten. Oleh karena itu, PT INKA (Persero) terus berupaya untuk meningkatkan kualitas SDM melalui berbagai program pelatihan dan pengembangan. Salah satunya melalui program SMK Series.
"Terlebih, dengan dioperasikannya pabrik PT INKA (Persero) di Banyuwangi tahun 2025, nantinya kebutuhan SDM tersebut sangat diperlukan untuk mendukung aktivitas pabrik," kata dia.
Untuk itu, sebagai bagian dari program SMK Series, pelatihan dan magang untuk siswa SMK binaan telah diadakan dengan tujuan utama untuk memenuhi kebutuhan industri, terutama proyek PT INKA (Persero).
Program tersebut telah dilaksanakan sebanyak dua tahap sejak tahun 2023 hingga 2024 dengan total 80 siswa dari 5 SMK binaan PT INKA (Persero), yakni SMKN 1 Wonoasri, SMKN 1 Kebonsari, SMKN 1 Madiun, SMKN 1 Bendo, dan SMKN 1 Jenangan.
Dari jumlah tersebut, mayoritas peserta berhasil mendapatkan status sebagai PKWT (Pegawai Kontrak Waktu Tertentu) di PT INKA (Persero) maupun di anak perusahaannya, PT INKA Multi Solusi (IMS).
"Program pelatihan itu juga merupakan implementasi dari program prioritas Kementerian BUMN, yaitu Creating Shared Value (CSV), yang bertujuan untuk mendukung pendidikan sekaligus memitigasi risiko operasional PT INKA dengan menyediakan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan dalam proyek-proyek besar INKA," kata Bambang.
Pada kesempatan tersebut, selain SMK di sekitar Madiun Raya, PT INKA (Persero) juga mengundang tiga SMK binaan di Banyuwangi, yakni SMKN 1 Glagah, SMKN 1 Tegalsari dan SMKN Ihya’ Ulummudin untuk hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan Puncak TJSL INKA SMK Series. Rencananya, kegiatan serupa dilakukan tahun depan di SMK binaan sekitar PT INKA (Persero) Pabrik Banyuwangi.
Sesuai data, saat ini PT INKA (Persero) sedang memproduksi 612 kereta penumpang pesanan PT KAI (Persero), 16 trainset KRL (12 car per trainset) pesanan KAI Commuter, serta 450 Container Top Flat Wagon UGL Rail Services Pty. Ltd. untuk KiwiRail, Selandia Baru.
"Pengerjaan proyek-proyek tersebut membutuhkan peran serta SDM unggul di bidang perkeretaapian yang telah disiapkan INKA, salah satunya melalui TJSL INKA SMK Series," kata dia.
INKA berkomitmen majukan SDM perkeretaapian lewat program TJSL SMK Series
Selasa, 17 Desember 2024 15:40 WIB