Ngawi (Antara Jatim) - Kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati peserta Pilkada Ngawi 2015 tidak memanfaatkan peluang berkampanye melalui akun media sosial (medsos) yang dapat digunakan untuk menarik simpati massa.
"Sampai batas waktu yang ditetapkan, tidak ada pasangan calon yang mendaftarkan akun medsos resminya ke KPU," ujar Ketua KPU Ngawi, Syamsul Wathoni, kepada wartawan, Sabtu.
Menurut dia, KPU sebenarnya memberikan kesempatan kepada tim kampanye kedua pasangan calon untuk mendaftarkan akun medsos resminya. Hal itu sesuai dengan Pasal 46 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 7 tahun 2015 tentang Kampanye.
Disebutkan, akun resmi medsos tersebut diisyaratkan murni hanya untuk keperluan kampanye selama masa kampanye.
"Ketentuannya sudah diatur dalam PKPU. Bagi pasangan calon yang ingin berkampanye di medsos, maka akunnya harus didaftarkan ke KPUD," katanya.
Sesuai aturan, akun tersebut harus didaftarkan dengan menggunakan formulir Model BC4-KWK. Tidak hanya dilaporkan ke KPU, tapi juga dilaporkan ke panwaslu kabupaten dan polres setempat.
Namun, karena hingga batas waktu sehari sebelum masa kampanye tanggal 27 Agustus lalu tidak ada yang mendaftarkan, maka tim kampanye pasangan calon dinilai memang tidak membuat akun medsos secara resmi. Sebab, pendaftaran setelah itu tidak akan dilayani.
Pihak KPU cukup menyayangkan kesempatan itu, sebab, sejatinya akun medsos resmi bisa dijadikan peluang bagi pasangan calon untuk meningkatkan popularitas. Apalagi, jejaring sosial yang umum, seperti facebook dan twitter, saat ini mudah diakses dan cukup banyak digunakan masyarakat.
Keunggulan lainnya, penyebaran informasi atau program melalui medsos dinilai cukup efektif. Mengingat di dalamnya tidak hanya dapat memuat konten tulisan, tapi juga gambar hingga video tentang program-program masing-masing calon.
Selain itu, akun resmi medsos kampanye pasangan calon juga akan dilindungi oleh KPU. Tujuannya untuk menghindari hal-hal yang dinilai berlawanan dengan tujuan kampanye pasangan calon. Seperti pencemaran nama baik hingga kampanye hitam.
Sementara, Ketua Tim Kampanye pasangan calon nomor urut 1 OK, Dwi Rianto Jatmiko, membenarkan pihaknya sengaja tidak mendaftarkan akun medsos resmi ke KPU. Menurutnya, strategi kampanye pasangan Budi 'Kanang' Sulistyono-Ony Anwar (OK) nantinya akan lebih difokuskan pada agenda turun langsung ke masyarakat.
"Kami memang tidak mendaftarkan akun media sosial. Karena nanti strategi kami akan menemui rakyat langsung," kata dia.
Demikian juga, Ketua Tim Kampanye pasangan calon nomor urut 2 ABAS, Ari Siswanto, juga tidak mendaftarkan akun medsos resmi pasangan ABAS. Sebab, strategi kampanye pasangan Agus Bandono-Adi Susila (ABAS) nantinya akan prioritas pada kegiatan pertemuan terbatas dan dialog tatap muka kepada masyarakat langsung. Selain itu, tidak semua masyarakat di Ngawi bisa mengakses media sosial dan internet. (*)