Jember (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember, Jawa Timur, menolak daging sapi impor masuk dan beredar di sejumlah pasar tradisional kabupaten setempat karena stok daging sapi di Jember melimpah.
"Dengan tegas, saya tolak kebijakan daging sapi impor karena stok daging di Jember lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan warga," kata Sekretaris Kabupaten Jember Sugiarto usai melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pedagang daging sapi di Pasar Tanjung Jember, Kamis.
Menurut dia, kebutuhan daging sapi di Jember sebanyak 8 ton per hari atau identik dengan 40 ekor, sedangkan stok sapi siap potong di Jember mencapai 60.000 ekor atau setara 8.900 ton.
"Harga daging sapi di Jember masih aman dan tidak mengalami lonjakan yang signifikan karena persediaan daging sapi melimpah, bahkan tidak ada spekulan yang memainkan harga daging sapi," tuturnya.
Ia mengimbau pedagang tidak terpengaruh dengan situasi di luar daerah seperti di Jakarta yang mengalami kenaikan harga daging sapi yang signifikan karena stok di Jember cukup banyak.
"Pedagang tidak perlu khawatir. Kami pastikan pasokan daging sapi aman di sejumlah pasar tradisional hingga akhir tahun nanti," katanya.
Sugiarto menjelaskan Pemkab Jember akan mengoptimalkan rumah potong hewan (RPH) sebanyak 12 tempat dengan memperbaiki sarana dan prasarananya seperti di RPH Kaliwates.
"RPH percontohan di Kaliwates yang dibangun dengan menggunakan dana APBN akan menjadi contoh untuk mengembangkan RPH yang higienis dan tidak terkesan kumuh," ujarnya.
Sementara salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Tanjung, Halimatus, mengaku tidak setuju dengan kebijakan pemerintah yang mengimpor sapi potong dari luar negeri.
"Jika daging impor dipaksakan masuk, maka yang terjadi harga yang selama ini dalam taraf kewajaran yakni Rp100 – Rp110 ribu per kilogram akan rusak, sehingga dikhawatirkan harga akan turun," paparnya.
Pantauan di lapangan, harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional Jember relatif stabil yakni kisaran Rp100.000 hingga Rp110.000 untuk kualitas super, sedangkan daging medium atau rawonan sebesar Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram.(*)