Pandeglang (Antara) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Irman Gusman, Minggu menutup Muktamar XIX Mathla'ul Anwar yang berlangsung di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten sejak Jumat (7/8).
"Mathla'ul Anwar (MA) sama dan sejajar dengan Ormas Islam lainnya seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dan peranannya dalam pembangunan bangsa juga cukup besar," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman pada penutupan Muktamar XIX Mathla'ul Anwar di Pandeglang.
Secara kebetulah, kata dia, pada bulan Syawal/Agustus 2015 ketiga Ormas Islam terbesar di Indonesia ini melakukan muktamar, diawali oleh NU di Jombang, kemudian Muhammadiyah di Makassar dan terakhir MA di Pandeglang ini.
Ia juga menyatakan, karena Ketua Umum Pengurus Besar Mathla'ul Anwar KH Sadeli Karim anggota Dewan Perwakilan Daerah RI, maka ormas Islam ini juga merupakan keluarga besar DPD.
"Saya nyatakan Mathla'ul Anwar menjadi keluarga besar DPD, maka kami akan membantu 'membesarkan' Ormas Islam ini yang merupakan warisan para ulama Banten," katanya.
Irman menyatakan optimistis ke depan Mathla'ul Anwar akan terus berkembang dan menjadi lebih besar lagi baik secara organisasi maupun perannya, tidak hanya di Kabupaten Pandeglang, sebagai tempat kelahiran ormas ini, tapi juga secara nasional bahkan internasional.
Anggota DPD asal pemilihan Provinsi Sumatera Barat ini mengharapkan agar ke depan Mathla'ul Anwar tidak hanya fokus pada bidang pendidikan, keagamaan dan sosial tapi juga dalam pengembangan ekonomi umat.
"Mathla'ul Anwar ini merupakan modal kita warisan para ulama, jadi kita dorong terus agar bisa maju dan beperan aktif tidak hanya pada bidang pendidikan, keagamaan dan sosial tapi juga ekonomi umat," ujarnya.
Ia menyatakan, Muktamar XIX yang sekaligus juga Milad ke-100 Mathla'ul Anwar harus dijadikan momentum untuk memajukan umat sehingga keberadaan ormas ini bisa dirasakan oleh mmasyarakat.
"Mari kita bersama-samma bangun umat dan bangsa, dan mari lebih banyak berkontribusi bagi bangsa dan negara. Selama ini Mathla'ul Anwar telah berperan besar, maka saya mengajak untuk lebih ditingkatkan lagi," ujarnya.
Mathla'ul Anwar didirikan pada 10 Syawal 1334 Hijriyah/9 Agustus 1916 oleh KH E Mohammad Yasin, KH Tb Mohammad Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman di daerah Menes, Kabupaten Pandeglang, dan saat ini telah memiliki perwakilan di 30 provinsi.
Sejak berdiri seratus tahun lalu sampai saat ini ormas tersebut tetap fokus pada kegiatan pokok yakni pengembangan bidang pendidikan, keagamaan/dakwah dan sosial.
Untuk bidang pendidikan, MA telah memiliki lebih dari 2.000 satuan pendidikan serta 72 perguruan di seluruh Indonesia, dari jenjang taman kanak-kanak (TK) hingga perguruan tinggi. (*)