Trenggalek (Antara Jatim) - Sejumlah nelayan di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mulai menyiapkan stok cadangan bahan bakar minyak (BBM) solar untuk persiapan menyambut musim panen ikan yang diprediksi segera datang.
Koresponden Antara di Tulungagung, Minggu, melaporkan aktivitas pembelian BBM solar aktif dilakukan sejumlah nelayan di pangkalan SPBN (stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan) Prigi yang terletak di sekitar pelabuhan.
Tidak sedikit, untuk sekali belanja, rata-rata mereka membeli hingga 500 liter yang diwadahi dalam beberapa jerigen kapasitas 35 liter.
"Mereka membeli BBM untuk mengganti stok solar yang terpakai untuk kegiatan berlayar nanti malam," tutur Santoso, petugas SPBN Prigi membenarkan.
Ia tidak menampik adanya nelayan yang melakukan penimbunan BBM. Asal permintaan masih dalam taraf wajar lanjut Santoso, pembelian solar tetap dilayani.
Syarat normatif yang harus dipenuhi untuk membeli solar adalah memiliki kapal untuk aktivitas mencari ikan yang terparkir di Pelabuhan Prigi.
"Kalau saat ini, stok solar yang kami sediakan masih mencukupi karena musim panen ikan belum sepenuhnya datang," ujarnya.
Seorang nelayan yang ditemui sedang membeli solar di SPBN Prigi mengatakan penyediaan bahan bakar solar mutlak dilakukan sejak awal karena saat musim panen ikan membuat persediaan BBM bisa tidak mencukupi.
"Hampir semua nelayan melakukannya, tergantung kekuatan modal karena jika uang tidak berputar (menghasilkan untuk menangkap ikan) kami juga rugi. Jadi stok BBM ini tidak untuk jangka waktu lama," ujar Sobirin, nelayan tersebut.
Aktivitas pembelian BBM di SPBN Prigi itu tidak sampai terjadi antrean panjang, namun sejumlah nelayan silih-berganti membeli solar dalam volume besar menggunakan gerobak bermotor ataupun mobil bak terbuka yang telah diisi belasan jerigen untuk wadah solar.
Padahal, saat informasi ini dilaporkan, mayoritas nelayan mulai menghentikan aktivitas melaut karena memasuki periode air pasang yang biasanya berlangsung selama sepekan hingga 10 hari. (*)