Sumenep (Antara Jatim) - Tiga dari empat nelayan yang hilang setelah perahunya diduga ditabrak kapal pengangkut batu bara di sekitar Perairan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, belum ditemukan.
"Hingga Jumat siang, baru satu nelayan hilang yang ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, yakni Nurhasan. Korban langsung dibawa pulang ke rumah duka di Desa Legung Timur, Kecamatan Batang Batang, oleh kerabatnya," ujar Kasat Polair Polres Sumenep, AKP Muhardi di Sumenep, Jumat siang.
Perahu nelayan asal Desa Legung Timur, Kecamatan Batang Batang, dilaporkan diduga ditabrak kapal pengangkut batu bara di sekitar Perairan Giligenting pada Kamis (11/6) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
"Sesuai laporan yang kami terima, delapan nelayan berhasil ditemukan dan diselamatkan oleh nelayan lainnya yang berada di sekitar lokasi kejadian dan empat korban tidak ditemukan. Namun, pada Jumat siang, satu nelayan hilang tersebut sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sekitar Perairan Giliraja," kata Muhardi.
Ia menjelaskan, nelayan asal Desa Legung Timur dan kerabat korban hilang memang melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian sejak Jumat dini hari.
"Korban yang meninggal dunia itu ditemukan oleh nelayan dan kerabatnya di sekitar Perairan Giliraja dan langsung dibawa pulang ke rumah duka. Saat ini, anggota kami juga melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian," ucapnya.
Sementara salah seorang kerabat pemilik perahu nelayan yang ditabrak, Baijuri menjelaskan, nelayan setempat dan kerabat korban melakukan pencarian dengan menggunakan 11 perahu.
"Delapan korban selamat juga langsung ikut melakukan pencarian empat rekannya yang belum ditemukan di sekitar lokasi kejadian. Empat nelayan yang belum ditemukan itu adalah Musahri, Mus, Nurhasan, dan Irsat. Pada Jumat siang, satu nelayan yang hilang itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," katanya. (*)