Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, menikahkan sebanyak 17 pasangan pengantin dalam acara nikah massal yang digelar di Wisma Haji Kota Madiun, Jawa Timur, Kamis.
Acara nikah massal tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-97 Kota Madiun yang diperingati pada tanggal 20 Juni.
Dari 17 pasangan yang menikah, dari Kecamatan Manguharjo sebanyak empat pasang, Kecamatan Kartoharjo enam pasang , Kecamatan Taman tujuh pasang. Masing-masing pasangan telah melakukan akad nikah di kantor KUA kecamatan masing-masing pada 1 Juni lalu.
Adapun, pasangan tertua adalah Mbah Dimo (74) dan Mbah Misinem (68), warga Kecamatan Demangan, Kota Madiun. Sedangkan pasangan termuda adalah Eko Wahyu Hermansyah (20) dan Indah Pratiwi (21), warga Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun.
"Saya senang bisa ikut nikah massal. Semua biaya akad ditanggung oleh pemkot," ujar Mbah Dimo kepada wartawan sambil tersenyum.
Ia mengaku pernikahan kali ini merupakan pernikahan yang ketiga. Sebelum menikah, ia telah berstatus duda selama 15 tahun.
Sedangkan Mbah Misinem, istrinya, sebelum menikah telah menjanda selama setahun. Keduanya bertetangga dan merasa cocok setelah empat bulan dikenalkan oleh anak mereka masing-masing.
Hal senada diungkapkan Eko Wahyu Hermansyah. Ia sama sekali tidak minder sebagai pasangan yang termuda di antara pasangan lainnya.
"Pernikahan ini sudah kami niati. Kami cocok, saling mengerti, dan ingin menjalankan perintah agama," kata Eko.
Eko dan Indah merupakan teman sekolah di salah satu SMK negeri di Kota Madiun. Selain sudah niat, ia menilai menikah secara massal sangat seru.
"Kesannya ikut nikah massal, ya seru. Selain itu, tidak ribet, pokoknya ramai-ramai," kata Eko Hermansyah yang disambut tersenyum istrinya.
Ia mengaku tidak malu, karena yang dilakukannya adalah benar. Selain itu, pilihannya untuk ikut nikah massal juga didukung oleh keluarga kedua belah pihak.
Wali Kota Madiun Bambang Irianto, mengaku bangga dengan para pasangan pengatin yang mengikuti acara nikah massal tersebut.
"Nikah massal ini merupakan salah satu cara membangun Kota Madiun dari segi religi dan akhlak. Jangan malu, ini malah bagus karena telah sah secara agama dan hukum negara," kata Wali Kota Bambang.
Ia berharap tahun depan peserta kegiatan nikah massal dapat lebih banyak lagi. Hal itu menunjukkan warga Kota Madiun perduli dengan pembangunan mental spiritual dan menolak kegiatan yang melanggar norma serta agama, seperti zinah.
"Saya ingin peserta tahun depan lebih banyak lagi, terlebih yang muda-muda. Sekali lagi jangan malu. Tidak usah mikir biaya karena dana dari APBD cukup untuk itu," kata dia.
Karena telah menikah, ia meminta agar masing-masing pasangan bisa mewujudkan rumah tangga yang harmonis dan bahagia.
Selain semua biaya pernikahan ditanggung oleh Pemkot Madiun, masing-masing pasangan pengantin akan mendapat uang bantuan sosial sebesar Rp750 ribu.
"Semua dana yang dikeluarkan dalam kegiatan nikah massal bersumber dari APBD Kota Madiun tahun 2015," ungkap Kepala Bagian Perekonomian dan Sosial, Wahyudi.
Wujudkan Madiun yang Maju
Seperti diketahui, nikah massal merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT ke-97 Kota Madiun. Sebelumnya, telah banyak dilaksanakan berbagai kegiatan untuk memeriahkan agenda tahunan Pemkot Madiun tersebut.
Di antaranya adalah, jalan sehat, pengajian, pagelaran wayang kulit dengan lakon "Werkudoro Bangun Negoro", pagelaran Band Noah, ketoprak, bursa kerja, pekan raya, nikah massal, ziarah makam leluhur, dan ditutup dengan upacara hari jadi.
Adapun, tema yang diusung tahun ini adalah "Dengan Semangat Hari Jadi Kota Madiun ke-97 Tahun 2015, Kita Wujudkan Kota Madiun yang Maju, Sejahtera, dan Berprestasi."
Wali Kota Madiun Bambang Irianto, mengatakan, upaya untuk mewujudkan Madiun yang maju, sejahtera, dan berprestasi sudah ia pupuk sejak awal masa pemerintahannya. Bersama dengan jajarannya, pihaknya terus melakukan program pro-rakyat dan terbukti mampu meraih berbagai penghargaan sebagai wujud nyatanya.
Di antaranya, dengan menyandingkan piala penghargaan Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha dengan penghargaan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Keuangan Pemkot Madiun Tahun Anggaran 2014.
"Target ke depan, adalah mempertahankan penghargaan itu dan meraih berbagai penghargaan lainnya. Saya berharap dengan diraihnya penghargaan tertinggi ini, akan semakin memacu semangat seluruh stakeholder dalam proses pembangunan Kota Madiun sehingga Kota Madiun yang kita cintai bersama ini akan semakin maju lagi ke depannya," kata Bambang.
Rangkaian kegiatan HUT ke-97 Kota Madiun pada tahun 2015 akan ditutup dengan melakukan selamatan dan upacara yang acaranya dipusatkan di Balai Kota Madiun ataupun GOR Kota Madiun pada tanggal 20 Juni mendatang. (*)